Share

Mulai Tercium Aroma Dusta

"Akhirnya kamu nongol juga, Hanaaaaa!" sambut Bu Ratih dengan gigi gemeretak karena gemas. 

"Maaf, Ma. Kemaren aku buru-buru. Mama kan tahu sendiri akibatnya kalau Fania sampai datang," jawab Hanan. 

"Terus, ini kok kamu bisa lolos bagaimana?" tanya Bu Ratih sambil mencibir.

Hanan diam saja. Ia tak ingin menceritakan yang terjadi di sana, sampai benar-benar menemukan kebenarannya. Hanan langsung menerobos ke kamar.

"Halo, anak Papa sudah makan?" sapanya Hanan melihat Arumi asik bermain. Ia melirik Malilah sekilas. Wajahnya terlihat sedih.

"Kamu udah makan?" tanya Hanan langsung duduk di samping Malilah. 

"Udah!" jawabnya singkat. 

"Kenapa? Kayaknya sedih betul mama mudanya Arumi ini," goda Hanan sambil mengangkat Arumi ke pangkuannya. Arumi menggeliat-geliat minta turun. 

"Iiih, anak gak mau dipegang, masih aja dipaksa," ucap Malilah sambil meraih Arumi. 

"Abis Mamanya enggak mau dipegang-pega

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status