Share

Penolakan Fania

Tengah malam, tiba-tiba Hanan ingin buang air kecil. Cuaca musim panas memang menimbulkan hawa dingin yang luar biasa saat malam hari. Hanan menyingkap selimut, dan melihat tempat tidur di sebelahnya kosong. 

Hanan kembali menggulung diri dalam selimutnya. Sepertinya Fania lebih dulu ke toilet. Biasanya Fania agak lama jika berurusan dengan kloset. Hanan menyipitkan mata melirik angka jam dinding. Kurang sedikit jam dua belas malam. Hanan sudah tak tahan. Ia melangkah keluar menuju ke toilet yang ada di belakang saja. 

"Iya! Iya sabar! Besok pasti kutransfer uangnya. Berapa kali sih kubilang, jangan hubungi aku kalau bukan aku yang hubungi kamu. Kalau suamiku tahu gimana? Goblok kamu! Gak bisa sabar dikit kalau urusan duit!" 

Hanan menurunkan tangannya dari gagang pintu. Ia memasang telinganya baik-baik. Itukan suara .... Fania? Ngapain dia malam-malam nelpon di toilet belakang? Siapa yang ditelponnya.

Tak mau jejaknya ketahuan, Hanan cepat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status