Share

Memusingkan

"Lemarinya sudah kosong, Bu!" lapor Malilah dari belakang. 

"Ya Allah, gustiiii. Tega sekali Bik Timah," Bu Ratih mengelus dada. Sementara Malilah diam, tak percaya. 

"Hanaaan! Mana Hanan? Cari tahu dimana dia mengambil Bik Timah dulu," perintah Bu Ratih lemas.

"Bu ... Dia ... kembali ke rumah Fania," jawab Malilah takut-takut. 

"Apaaa? Kenapa enggak kamu tahan dengan alasan apa aja?" ucap Bu Ratih kaget. Keadaan lagi genting begini malah Hanan pergi begitu saja. 

"Maaf, Bu. Tapi ... Fania berkata mau datang ke sini kalau dia enggak pulang hari ini juga," ucap Malilah pelan. Bu Ratih mengusap dadanya berkali-kali.

"Kamu sempat simpan nomor Bik Timah?" tanya Bu Ratih kemudian. Malilah menggeleng. Bu Ratih pun makin bingung.

"Tolong ... ambilkan ponselku di tas. Aku mau telpon Hanan," perintah Bu Ratih lemas. Malilah merogoh tas selempang Bu Ratih yang tergeletak begitu saja di pintu kamarnya. Ia menyerahkan po

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status