Share

Bab 80

Siska memandang Aldo dengan tatapan penuh selidik begitu lelaki itu pulang ke kontrakan baru mereka. Di liriknya wajah suaminya yang kaku dan muram, seolah begitu lelah.

Sudah dua hari mereka pindah ke kontrakan kecil ini, sebuah rumah sederhana dengan satu kamar tidur yang terletak di belakang pasar, yang di dapat Siska dari Mayang.

Hanya ada tiga ruangan di rumah itu, ruang tamu, kamar dan dapur. Kecil tapi setidaknya lebih baik dari kamar kos yang sesak. Di dalam kamar ada sebuah kipas angin yang masih menyala meski sudah menjelang larut malam dan suara televisi yang terdengar seakan menjadi teman sang penghuni rumah.

Di bawah tatapan mata Siska yang masih menghujam, Aldo melepas sepatunya dan berjalan ke kamar. Diletakkannya tas kerjanya di atas ranjang. Rasa lelah dan lapar begitu menderanya, karena perjalanan dari rumah Hanna ke kontrakan ini cukup memakan waktu.

"Darimana saja kau mas?" ketus Siska bertanya, ketika melihat Aldo sedang berusaha melepas dasinya.

"Kantor, aku le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status