Share

Bab 42

"Habiskan makanannya, nak. Tak baik menyisakan makanan." Aku membujuk gadis kecilku yang masih asyik dengan mainannya.

Aku duduk menemani Diyara yang sedang asyik bermain di taman komplek perumahan ini. Tak hanya kami, banyak anak anak lain juga bermain disini. Taman yang sengaja dibuat sebagai tempat bermain anak-anak ini hanya berjarak kurang lebih setengah kilometer dari rumahku. Mengajak Diyara kesini sambil menyuapinya makan adalah agenda yang wajib kulakukan setiap libur kerja.

Mbak Sita memang menginap dirumahku, Namun, selalu pulang setiap hari Sabtu untuk menjenguk kedua orang tuanya dan akan datang kembali kerumahku Minggu sore. Bagiku tak masalah yang penting saat aku membutuhkan jasanya ia selalu ada. Terkadang, saat aku libur, Bu Maryam pun sering memintaku membawa Diyara kerumahnya. Aku bisa mengerti rasa sayangnya pada anakku, karena sejak Diyara lahir, beliaulah yang mengurusnya.

Perkataan Mbak Sita kemarin kembali mengusik pikiranku, aku tak menyang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Kania ini sungguh mengerikan... kok bisa ya mamanya ga tau sifat asli kania yg seperti ini..
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Alina kmu ati2 dgn Kania dia ingin berbust jahat k kmu dn anak mu jauhi anakmu dr dia dn klo kmu d suru apa aja sama kania jangan mau kania mau bales dendam k Bayu dn kmu juga anak mu ..
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
prempuan jahat yg GK punya otak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status