Share

22 | Selidiki Dia

Razka berjalan menuju satu ruangan petinggi perusahaan. Tidak sembarangan orang yang diijinkan untuk masuk ke sana. Tapi tidak ada yang berani menghentikan Razka, karena semua orang sudah mengenal siapa pria itu.

“Ayah!” Razka langsung berseru ketika dia membuka pintu. Tampak seorang pria paruh baya yang ia kenali duduk di meja kerja berkutat dengan berkas-berkas perusahaan.

“Razka.” Ayahnya yang bernama Danial itu menaikkan kaca matanya dan melirik ke arah Razka dengan sorot penuh peringatan. “Biasakan untuk mengetuk pintu sebelum masuk.”

Putra sulungnya itu memiliki kebiasaan yang buruk. Tapi anehnya, Razka seperti tidak mau mendengarkan setiap nasehatnya. Putranya itu terlalu keras kepala.

“Ayah, ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Razka serius.

Lihatlah, dia bahkan mengabaikan teguran Danial untuk yang ke sekian kalinya. Memang seseorang yang sudah dewasa akan sulit mengubah karakternya karena sudah terlanjur terbentuk.

Danial hanya bisa menghela napas berat melihat sikap Razka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status