Share

61 | Bicara Terus Terang

“Kamu tahu rasanya dikhianati?” Jovanka menolehkan kepalanya ke arah Revan. Dia meletakkan kepala di atas lutut. Pikirannya menerawang ke saat di mana ia masih sangat mengharapkan Revan di kehidupan pertamanya. “Aku juga pernah merasakan seperti itu. Sangat sakit, bukan?”

Revan terdiam. Dia bahkan memalingkan wajah ke arah lain karena tahu yang dimaksud Jovanka adalah dirinya. Revan jadi semakin berpikir, apa ini karma baginya?

Salahnya karena sudah mengabaikan Jovanka, dan bahkan menduakannya.

“Saat itu, aku pikir seiring berjalannya waktu kamu akan luluh, karena aku memiliki perasaan yang tulus. Aku bahkan tidak peduli pada pandangan orang lain, dan setiap cemoohan mereka untukku. Karena ku pikir, ini adalah perjuangan ku untuk menggapai apa yang aku inginkan.” Jovanka terkekeh mentertawakan kebodohannya di masa lalu. “Tapi sekarang aku sadar, aku yang dulu sangat bodoh. Seharusnya aku tidak terlalu mencintainya. Aku harusnya lebih mencintai diriku sendiri. Sehingga akhirnya tidak a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status