Share

Perkelahian

Tak lama kemudian, Mira melihat Denny sudah dengan pakaian kerjanya.

"Mas, biar aku buatkan sarapan untukmu," kata Mira mengingatkan Denny untuk sarapan.

"Tidak perlu, dan kamu juga tidak usah menyiapkan makan untukku," katanya dan melangkah pergi tanpa menoleh.

Mira menatapnya kepergian Denny dengan sendu. Ia mencoba memahami akan tetapi tidak ada lagi yang bisa ia simpulkan saat ini kecuali bahwa sebenarnya Denny bersungguh-sungguh mengatakan tentang perceraian tadi malam.

"Apalagi yang harus kuharapkan? Saat seperti ini akhirnya datang juga dalam hidupku," ucapnya lirih.

Mira merenung dalam kegundahannya. Ia tak harus kehilangan arah bukan? Ia masih harus menahan air matanya untuk bisa melangkah menyongsong hidupnya.

Mira menatap ke cermin, ia mengenakan hijab biru muda dan sedikit menebalkan riasannya. Ia masih harus berangkat bekerja meskipun cukup berat rasanya. Lalu iapun menghubungi Faza.

"Aku butuh bantuanmu, bisakah ku menemuiku di kantor g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
sebel lihat perempuan bego bin bodohnya keterlaluan spt ini. kenaa sih kok setiap cerita selalu menggambarkan perempuan y kelewat bodoh, atau laki2 y keleqat bodoh nggak ada relistisnya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status