Share

HUJAN TURUN DI PIPIMU

Memang tak berniat beranjak atau berpikir untuk pulang. Tubuhku menempel pada bangku bersi halte depan sekolah dengan tubuh bersandar pada sandaran yang ada.

Sesekali embusan napas keluar dan terdengar kasar, mengingat Athala selalu membuat tubuhku bergeming seperti ini.

Tha, sebenarnya teka-teki macam apa ini? Mengapa rasanya hanya aku yang kebingungan di sini?

Tak sadar air mataku kembali menetes, ikut turun tepat pada saat hujan dari membasahi jalanan yang sebelumnya kering di depan sana.

Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku sendiri, kemungkinan menyakitkan ini terlalu tidak mungkin diakal sehatku. Sama sekali tak pernah terlintas satu kali pun dalam benak.

Jika tahu akan berakhir seperti ini dan mengakibatkan akses masuk dunia kita tertutup tiba-tiba, mungkin untuk tidak hadir dalam perlombaan adalah pilihanku sewaktu itu.

Namun harus bagaimana lagi? Apa dengan menyesali tragedi itu kau bisa kembali? Jawabannya juga kau pasti tahu, Th
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status