Share

Berbagi Duka [2]

Brisha geleng-geleng kepala. “Kukira Marcello orang yang baik dan menyenangkan. Apalagi kalian udah temenan lama dan dia terkesan perhatian sama kamu, Mara. Perhatian bukan dalam arti antara cowok yang naksir cewek. Ya Tuhan, aku nggak bisa membayangkan kalau ternyata dia sebejat itu. Tega mencelakai sahabatnya sendiri.”

Amara membasahi bibirnya yang terasa kering. Dia sendiri pun menyesap rasa yang sama seperti Brisha. Mengira mengenal Marcello cukup baik, nyatanya dia terperanjat karena apa yang bisa dilakukan oleh cowok itu.

Keheningan menyapu kamar Brisha itu selama beberapa saat. Amara senang karena tak ada yang pingsan setelah dia membuka luka lama itu. Walau Brisha dan Sophie jelas-jelas tampak kaget setengah mati.

“Jadi, sekarang apa yang terjadi sama si Monster ini, Mara?” Sophie buka suara. “Apa kamu masih sering ketemu dia? Waktu kamu di Parapat, dia pernah datang ke sana?”

“Aku udah nggak pernah ketemu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status