Share

Radioactive [1]

Yuma dan Levi perlahan-lahan menjadi teman favoritku. Keduanya bisa membuatku tergelak karena ucapan-ucapan konyol mereka. Ditambah kecuekan Yuma yang tak sungkan mengaku jika belum mandi selama dua hari atau kehabisan pakaian bersih. Padahal, dulu aku mengira Yuma tak sekonyol itu. Terkadang agak serius, mirip Marco. Nyatanya, aku salah. Memang, menilai seseorang lewat kulit luar saja, sering menyesatkan.

 “Baru kali ini aku ngeliat ada yang bangga karena punya daki lebih banyak dibanding orang normal,” hina Levi. Cowok itu geleng-geleng kepala sambil menatap sahabatnya. “Untungnya kamu ketolong karena rada cakep. Atletis pula. Coba kalau jelek? Paket lengkap untuk dicemooh seumur hidup.”

“Aku tau itu, Lev. Makanya aku nggak mau sombong. Dikasih Tuhan tampang cakep, nggak perlu sok-sokan pamer setiap saat. Aku lebih suka menyembunyikan apa yang kupunya. Kasian sama yang nggak seberuntung aku. Sejak kecil, aku belajar berempati sama o

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status