Share

IMPIAN YANG TERPENDAM

Ziona mengantuk lagi setelah mereka memutuskan untuk menonton film.  Jelas dia mengantuk.  Energinya terkuras habis hanya untuk bergadang dan menyelesaikan satu judul drama korea.

“Aku tidur duluan ya.  Kamu tidur di sofa.  Awas kalau sampai masuk kamar!” Ziona mengancam dengan jari telunjuknya membuat laki-laki itu tertawa melihat kelucuannya.

“Ya sudah tidur sana! Mata kamu udah merah.”

Ziona masuk kamar dan langsung tidur terlentang.  Tetapi dia ingat jika di luar belum ada selimut.  Ziona menurunkan kakinya lagi dan beranjak ke lemari.  Mengeluarkan selimut putih tebal dan mengambil satu bantal dari ranjang.

“Kenapa kamu keluar lagi?” tanya Zefanya ketika perhatiannya teralihkan dari layar televisi.

“Kamu nggak punya selimut.  Cuaca lagi dingin.  Pakai ini ya!” Sambil menguap Ziona meletakkan bantal dan selimut di sofa.

“Makasih Zi.  C

Avaya0627

Hai readers. thanks udah baca karyaku ya. ini adalah novel pertamaku di GN, jika berkenan mampir kita bisa saling mengenal melalui ig aku gurningevayanti. sekali lagi makasih banget lho

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status