Share

Bab 28. Es Krim Potong

Aku melirik ke arah Cheryl berharap mendapatkan bantuan untuk menjawab, tetapi ternyata dia sibuk dengan ponselnya.

“Boleh. Besok aku akan ke kantormu,” putusku.

“Kalau perlu aku jemput, beri tahu saja,” ujar Keenan.

“Tidak apa-apa. Aku bisa sendiri. Untuk waktunya, aku akan mengabarimu besok, karena jadwalku tergantung pekerjaan di kantor,” jawabku.

“Siap,” sahut Keenan sambil tersenyum.

Tanpa terasa, kini kami sudah masuk ke dalam MRT dan duduk di salah satu kursi yang kebetulan masih kosong.

“Kita beruntung mendapatkan tempat duduk. Lihat saja! MRT sangat penuh,” bisik Cheryl.

“Hm,” gumamku.

Di pemberhentian pertama, ada dua orang wanita yang usianya kurang lebih sama seperti mamaku, berjalan masuk ke dalam MRT, sambil membawa tas belanja yang terlihat cukup berat.

Mengetahui kalau saat ini MRT sedang penuh dan tidak ada bangku kosong, aku dan Cheryl praktis bangkit berdiri untuk memberikan tempat duduk kami pada kedua wanita itu. Tak disangka, Keenan ternyata juga ikut bangkit ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status