Share

bab 44 : regret — 2

Rasa khawatir, rasa bersalah, pula rasa takut seolah tak pernah mau beranjak sedikit pun dari dirinya kendati kini sang putra telah dipindahkan ke ruang perawatan. Meskipun ia hanya duduk diam seraya terus memperhatikan wajah rupawan nan pasi Axel, hatinya tak henti merapal doa. Ia tak akan mungkin bisa tenang sebelum mata mungil sang balita terbuka.

Dokter berkata bahwa Axel mengalami cedera kepala yang cukup berat karena terdapat luka robekan di kulit kepala serta pendarahan. Besar kemungkinan balitanya akan mengalami gegar otak. Dan hal tersebutlah yang membuat pria itu semakin merasa sesak di dalam dada. Napasnya seakan direnggut paksa meskipun sebenarnya sirkulasi udara di ruangan itu sangatlah baik.

Ia merasa menjadi ayah yang gagal karena tak mampu melindungi putranya. Hatinya seakan disayat-sayat menatapi wajah pucat dengan mata terpejam sang putra, apalagi dengan perban tebal yang membalut kepala kecilnya. Axel masih terlalu belia untuk mengalami segala hal menyakitkan ini. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status