Perkataan Zahra ada benarnya, mengenai Josh. Hal yang tidak ada dalam pikiran Azka sama sekali, Josh tidak mengenal Rena begitu sebaliknya. Kerjasama dengan Wulan memang terlihat sangat jelas, beberapa pesan yang Azka baca dari menyadap ponsel Wulan semua terlihat dengan sangat jelas.
Azka ingin marah dengan Wulan, tapi tidak bisa sama sekali. Membutuhkan pelampiasan tentang hasratnya membuat tidak bisa melakukan sesuatu, Wulan memang lebih panas dibandingkan Rena dan sangat jauh. Pertemuan berakhir membuat Azka mendatangi dokter spesialis kelamin, lagi-lagi Azka tidak berpikir sampai sejauh sana.
“Harus melalui beberapa tes untuk hasil yang lebih baik.” Azka mengangguk mendengar perkataan dokter “Anda bisa mengikuti perawat.”
Mengikuti perkataan dokter dengan melakukan tes pada alat kelaminnya, Azka menatap dalam diam apa yang perawat lakukan pada alat kelaminnya. Azka sedikit terkejut dengan apa yang terjadi pada miliknya saat perawat p
Mengusap wajahnya secara kasar, Azka saat ini benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Semua serba sulit baginya, memilih salah satu diantara kedua wanita itu. Membuka semua rencana yang Josh buat, Azka sendiri sudah datang ke pengacara keluarga serta staf kepolisian yang biasa membantu untuk menyelesaikan masalahnya. Keluarga mereka sudah lama tidak bersentuhan dengan hukum, terakhir adalah permasalahan Zee dan Billy yang buat Azka adalah kebodohan.“Ada masalah?” suara Rena membuat Azka membuyarkan lamunannya.Azka tersenyum dan menggelengkan kepalanya “Sudah selesai?”Rena tersenyum “Sudah, kenapa nggak tunggu di ruangan Pak Lucas?”“Malas ketemu Lucas, ayo kita pulang.”Azka menggenggam tangan Rena, satu hal yang disadari Azka adalah bersama dengan Rena mendapatkan ketenangan sangat berbeda saat bersama Wulan. Kebersamaan dari mereka tidak pernah sama, Rena adalah teman yang enak untuk berd
Mengusap wajahnya secara kasar, Azka saat ini benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Semua serba sulit baginya, memilih salah satu diantara kedua wanita itu. Membuka semua rencana yang Josh buat, Azka sendiri sudah datang ke pengacara keluarga serta staf kepolisian yang biasa membantu untuk menyelesaikan masalahnya. Keluarga mereka sudah lama tidak bersentuhan dengan hukum, terakhir adalah permasalahan Zee dan Billy yang buat Azka adalah kebodohan.“Ada masalah?” suara Rena membuat Azka membuyarkan lamunannya.Azka tersenyum dan menggelengkan kepalanya “Sudah selesai?”Rena tersenyum “Sudah, kenapa nggak tunggu di ruangan Pak Lucas?”“Malas ketemu Lucas, ayo kita pulang.”Azka menggenggam tangan Rena, satu hal yang disadari Azka adalah bersama dengan Rena mendapatkan ketenangan sangat berbeda saat bersama Wulan. Kebersamaan dari mereka tidak pernah sama, Rena adalah teman yang enak untuk berd
Perasaan Azka tidak menentu saat ini, Rena berada disampingnya dengan menggenggam tangan Azka. Mendatangi salah satu pengawalnya yang berada depan pintu operasi, pengawal tersebut langsung mendatangi Azka dan dapat terlihat bercak darah di bajunya.“Apa yang terjadi?” tanya Azka langsung.“Semua terjadi begitu cepat, mereka bertemu dan terjadi pertengkaran tapi saya tidak tahu membahas apa. Josh keluar terlebih dahulu tidak lama kemudian Wulan ikut, hanya saja beberapa langkah Wulan berjalan mobil Josh langsung menabraknya dan pergi begitu saja,” ucap pengawal membuat Azka terdiam.“Bagaimana bisa kamu kelepasan?” tanya Azka tidak percaya.“Semua terjadi dengan sangat cepat dan pihak berwajib sekarang mencari keberadaan dia.” Pengawal tersebut menundukkan kepala membuat Azka hanya bisa diam.“Kita lebih baik tunggu saja,” ucap Rena membelai punggung Azka agar tenang “Kita duduk dulu.
Pintu terbuka perawat membawa masuk Wulan, mereka langsung berdiri dan Azka mendekat kearah Wulan yang masih memejamkan matanya. Menatap Wulan dengan menggenggam tangannya, Azka bahkan melupakan keberadaan Rena yang ada di ruangan. Perasaan bersalah hadir saat melihat Wulan, wanita yang sudah dinikahinya secara agama.“Aku pulang.” Azka tersadar saat Rena berbicara kearahnya “Kamu membutuhkan waktu bersama dia.”Azka menggenggam tangan Rena menghentikan langkahnya “Josh belum bertemu akan lebih aman kalau kamu masih berada disini, aku tidak bisa tenang kalau kamu pergi dari sini.”“Aku harus melihat suamiku dengan wanita lain? Wanita yang jelas-jelas istri pertama kamu?” Rena menatap datar pada Azka “Aku seperti di tipu oleh keluarga ini dan sekarang harus menghadapi drama sialan ini.”Azka membeku mendengar kata-kata Rena “Maaf.”Rena tersenyum kecil “Maaf? Baiklah
Azka langsung menghubungi Billy memberi kabar apa yang baru saja didapatnya, keberadaan Josh sudah dapat diketahui melalui Wulan. Azka benar-benar tidak menyangka jika Josh tidak berada jauh dari mereka, hanya saja Tambun adalah tempat yang biasa digunakan Josh untuk bersembunyi.Menatap Wulan yang kembali tidur setelah pembicaraan mereka berdua, Azka menghembuskan nafas panjang dengan menyandarkan diri di kursi tanpa melepaskan genggaman tangan mereka.“Temui Rena sepertinya kalian memang harus bicara.” Leo masuk dalam ruangan membuat Azka menatap kearahnya “Endi hubungi kalau Rena hanya diam saja, lebih baik kamu temui dia.”Menatap Wulan beberapa saat, memikirkan apa yang akan terjadi jika Azka tidak berada di tempat. Mereka berdua membutuhkan Azka, hanya saja Wulan lebih penting untuk saat ini. Genggaman tangan mereka belum dilepaskan Azka, membelai pipi Wulan perlahan dengan menyingkirkan rambutnya yang berada di kening.&ldqu
HOT NEWSKETURUNAN DARI PERUSAHAAN TERKENAL H&D HROUP, TIDAK LAIN PRODUCER TERNAMA MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN SESAMA JENIS BERINISIAL J.PRODUCER ITU MENUTUPINYA DENGAN MENIKAHI SALAH SATU STAFF DI AGENCYNYATIDAK HANYA MENIKAHI SATU WANITA, TAPI JUGA DUA WANITA DI PERUSAHAANNYA. SEMUA INI BERTUJUAN UNTUK MENUTUPI HUBUNGAN DENGAN JAzka membaca tidak percaya tiga berita yang tadi dibaca Bima, menatap ayahnya yang terdiam dengan sesekali mengusap wajahnya kasar. Azka sendiri tidak tahu harus bagaimana dalam bertindak atau bersikap kali ini, tidak pernah ada dalam bayangannya akan mengalami hal ini.“Apa yang harus kita lakukan?” tanya Azka membuka suara.“Ayah pikirkan dengan Rifat, sekarang fokus pada Wulan dan Rena.” Bima berdiri mengambil ponselnya di tangan Azka. “Leo, kamu tetap disini temani Azka jangan sampai berbuat hal yang tidak diawasi dan menyebabkan adanya korban lagi.”Azka menata
Bernafas lega mendengar berita yang diberikan Leo, tidak peduli dengan keberadaan Josh. Fokus Azka saat ini adalah kedua wanita yang bersama dengan dirinya, menitipkan Wulan pada Anggi yang baru saja datang.Azka memilih pulang ke rumah, membicarakan semuanya pada Rena. Banyak hal yang harus dibicarakan, tidak ingin kehilangan Rena adalah salah satu alasan utamanya. Azka benar-benar tidak bisa kehilangan Rena, membayangkannya saja tidak bisa apalagi benar-benar terjadi.Keadaan dalam rumahnya, sangat tidak bisa dibaca. Azka tidak melihat keberadaan Endi sama sekali, langkah Azka semakin masuk kedalam dan seketika membeku saat melihat kedua orang tua mereka berkumpul, minus Bima, ayahnya. Azka menatap Rena yang hanya menunduk, tidak berani menatap dirinya sama sekali. Mengalihkan pandangan tampak Redi, ayah Rena, menatapnya tajam membuat Azka menelan saliva kasar.“Bisa jelaskan apa yang terjadi? Berita di media terutama.” Redi berkata dengan na
Meminta waktu untuk berbicara berdua dengan Rena, menariknya menuju kamar mereka berdua. Mengunci pintunya terlebih dahulu, setelah itu keheningan menghampiri mereka dan tidak ada yang membuka suara sama sekali.“Kamu hamil?” tanya Azka yang diangguki Rena “Kapan? Maksudnya kapan kamu tahu?”“Dua hari lalu.” Rena menjawab pelan.“Apa ini alasan kamu tidak mau kita berpisah?” tanya Azka hati-hati.Rena menatap Azka membuat tatapan mereka bertemu, menyesali pertanyaannya yang memang tidak membutuhkan jawaban. Azka sendiri juga tidak sanggup berpisah dari Rena, kehilangan anaknya dengan Wulan sudah membuat dunianya hancur dan saat ini pengakuan Rena membuat Azka berharap kembali.“Apa kamu mau berpisah dariku?” tanya Rena yang langsung dijawab gelengan kepala Azka “Aku tahu kamu sudah berubah, jadi tidak ada alasanku untuk meragukan seksualitasmu.”“Tapi papa kamu....