Share

Rencana Gagal Lagi

Kuraih jemarinya, berharap bisa sedikit menenangkan. Bukan apa, ini tempat umum. Jujur saja aku agak malu kalau menjadi pusat perhatian lagi, persis seperti tadi.

“Abang enggak merasa kalau mencintai kamu itu salah. Cuma, yang salahnya karena dari awal udah janji ke dia mau jagain kamu. Ini justru malah dipacarin. Fadlan nggak marah gimana coba?”

Vivi sudah terlihat bisa sedikit menenangkan diri. Dia mulai diam menatap. Sesekali bola matanya memutar ke kanan dan kiri seperti sedang memikirkan sesuatu.

“Terus, apa karena bang Fadlan marah, apa abang berpikir buat ninggalin Vivi?”

Setelah lama menunggu, yang ia tanyakan adalah soal itu. Meninggalkannya? Aku rasa itu tak mungkin.

Kupejam mata, masih memegang tangannya.

“Abang nggak pernah berpikir buat ninggalin kamu, Vi. Sekalipun Fadlan marah. Kecuali kamu yang mau. Abang bakal ikhlas.” Aku berkata gamblang.

Benar, itu pendapatku. Sebab, sebanyak apa pun aku mencintai Vivi, jika dia ingin pergi dariku tak akan kucegah. Dengan catatan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status