Share

Buntu Pikiran

Pagi-pagi sekali aku sudah dibuat pusing oleh permasalahan yang kuhadapi. Fadlan telah pergi membawa benci bersamanya dan menaruh luka di hati ini.

Ketika bayangan wajahnya mengitari pikiran, jantungku nyeri tidak terkira.

Sungguh, aku tak menduga akan sebesar ini dampak buruknya. Lebih dari apa yang aku bayangkan di mana dulu pernah berpikir bahwa Fadlan akan berbesar hati memaafkan dan menerima hubungan kami.

Namun, semua berubah menjadi lebih menyeramkan karena aku yang tak jujur dari awal kepadanya. Padahal, kutahu dia begitu mencintai Vivi, bahkan sudah berniat untuk menyatakan cinta pada gadis itu.

Lalu, dengan bodoh aku mematahkan rencananya. Menghancurkan setengah dari hidupnya. Membuat dia terluka dengan dalam.

Aku bersandar lemas di sandaran kursi teras. Memijat dahi yang terasa pening dan berat. Tak lama setelahnya Vivi muncul terlihat di kejauhan sana, berjalan menuju ke sini.

Ini bukan saatnya, kenapa dia harus ke mari?

“Bang, Abang berantem sama bang Fadlan? Dia pergi, k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status