Share

66. KISAH SANG LEGENDA

Keesokan siangnya.

Para petinggi Kelompok Selatan sedang berkumpul di sebuah ruko yang masih dalam tahap pembangunan, tidak jauh dari pasar Tanah Kuda.

Tampak para petinggi senior seperti Cak Timbul, Cak Nawi, Hiukali, Jarwo, Kobang, Mang Lipay, dan para pimpinan junior yang sudah mulai memiliki anggotanya masing-masing, ada Virangel, Alex, Acera, Hari, Sam, Indra, Kulup, Inggek, Rio dan Arman (mantan anak buahnya Codet dulu, yang memilih bergabung dengan kelompoknya Zaha. Setelah dikalahkan oleh Zaha, keduanya memutuskan setia pada Zaha. Terakhir, ada Zulham yang mewakili preman di komplek Zaha tinggal. Walau sebenarnya masih ada preman senior lainnya, tapi Zulham dipilih memimpin daerah komplek karena faktor kedekatannya dengan Zaha dan keluarganya.

"Cak, cerita dong tentang pemimpin pertama di kota ini sebelum terpecah seperti sekarang?" Tanya Acera pada Cak Timbul begitu mereka selesai rapat siang itu.

"Memang dulu kita gak terpecah-pecah kayak sekarang, bang?" Tanya Inggek penasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status