Share

51. Buah Ketidakjujuran (2)

Setelah momen yang cukup intens itu, keduanya tidak lagi duduk berhadap-hadapan. Mereka sama-sama menghadap ke depan. Merebahkan punggung di sandaran sofa dengan posisi yang nyaman. Tidak saling bicara kepada satu sama lain, tetapi tidak terasa canggung di tengah-tengah kesunyian itu.

Kesunyian itu bertahan sekitar tiga menit sebelum kemudian Juda merenggangkan tubuh dan berkata, “Aku harus pulang sekarang. Please, jangan kamu interupsi lagi dengan hal-hal dewasa. Kasihan sofanya. Kasihan badan dan otakku juga udah capek pengen istirahat.”

Danis memutar setengah badan, masih dalam posisi duduknya saat Juda beranjak meraih tas yang tergeletak di sofa yang lain.

“Aku antar pulang,” kata laki-laki itu sambil mempelajari punggung Juda. Seketika ada perasaan tidak nyaman yang meremas-remas jantungnya.

Apakah suatu hari nanti, punggung itu yang akan kembali Danis lihat saat Juda akhirnya melangkah pergi dari hidupnya selamanya? Sial! Danis kembali tersentak karena pemikiran negatif yang ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status