Share

92. Firasat

Dengan sangat hati-hati, Juda menjauhkan tangan Danis yang memeluk tubuhnya, lalu wanita itu perlahan turun dari atas tempat tidur. Juda berjalan mengendap-endap menuju pintu dan membukanya dengan gerakan yang sudah sangat pelan, tetapi suara derit pintu langsung membangunkan Danis.

"Mau ke mana?" Danis masih pas posisi tengkurap dan wajah menempel pada bantal.

"Pulang," bisik Juda. "Kamu tidur lagi aja."

Danis sedikit mengangkat kepala. "Ini jam berapa?"

"Jam setengah lima."

"Masih pagi banget, Ju. Kenapa buru-buru?"

"Ini hari Senin, Danis. Aku kerja."

"Nggak bisa bolos sehari aja?"

Juda terkekeh. "Cuma biar bisa tidur lebih lama sama kamu di sini?"

Dalam kantuk yang masih menguasai, Danis mengangguk dan memeluk guling. Meski hanya terlihat remang-remang, Juda gemas sekali melihat tingkah Danis. Tak dipungkiri, Juda pun masih ingin bergelung di atas ranjang bersama Danis dan berbagi kehangatan. Selain pekerjaan yang tak bisa ditinggal, Juda juga sudah kembali waras. Keberadaa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status