Share

49

Xue Yao berkedip. Entah apa yang akan terjadi padanya jika ia tidak menemukan Xue Ling. Mungkin ia sudah mati. Karena saat itu ia sudah bertekad untuk mati. Xue Ling lah yang menyelamatkannya. “Justru aku yang beruntung menemukanmu. Kau menyelamatkan aku.”

Xue Ling menatap tak mengerti.

“Orang tuaku mati terbunuh oleh perampok yang datang ke desa. Mereka membantai penduduk desa. Saat aku menemukanmu, aku sedang memegang pedang dan berniat untuk mati membalas kematian orang tuaku pada para perampok itu. Saat itu aku baru berumur sembilan tahun. Anak tunggal.”

Xue Ling membayangkan Xue Yao yang sedang berdiri memegang pedang, berlumuran darah ayah ibunya, matanya penuh tekad untuk mati membalaskan dendam.

Xue Ling menyentuh wajah Xue Yao. “Saat itu Tuan Muda pasti sangat sedih.”

Xue Yao menerawang mengingat saat yang menyedihkan itu. “Aku marah. Marah pada dunia yang begitu kejam. Lalu aku mendengar tangisanm

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status