Share

bab 48. Perpisahan

Mas Aji langsung meneleponku. Dengan terisak-isak aku menerima telepon dari mas Aji.

"Assalamu'alaikum Dea, kamu dimana sekarang? "

"Wa'alaikumsalam, aku di rumahku mas, hiks, hiks, a-a-ku sudah tidak kuat lagi hidup terbebani seperti ini," sahutku terbata-bata menahan sesak dan lelah selama hampir 6 tahun berjuang sendiri.

"Tenang, tenang, ada apa sebenarnya?" tanya mas Aji. "Kamu gak dipukuli suamimu kan?" sambungnya.

"Aku gak dipukuli mas, suamiku cuma kurang niat untuk berjuang menafkahiku dan Surya. Aku lelah mas, selama ini aku mengalah dan berjuang sendirian, merawat anak, rumah, dan cari uang, sekarang aku bener-bener menyerah mas," curhatku terisak-isak.

Tiba-tiba satu tangan kekar menjambak rambutku dari belakang.

"Kamu sedang telepon sama siapa? Laki-laki ya? kamu selingkuh sedangkan tahu aku habis kecelakaan?" mas Arya semakin erat menjambak rambutku.

"Aaaagh...ampun mas, aku sudah nggak kuat dengan rumah tangga kita, ceraikan aku mas!" Seruku.

Suaraku yang keras membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status