Syurr...!!
Sebuah mobil melaju dengan cepat melewati genangan tepat dihadapan Lisa dan Aldy.
Reflek Aldy langsung menyelamatkan Lisa menutupi agar terhindar dari percikan genangan yang akan mengenai wajah mereka berdua menggunakan jaket.
"Sudah tau ada genangan masih saja ngebut!" kesal Aldy dan melanjutkan kalimatnya yang masih kesal "Kamu juga bodoh ya! Mobil mau lewat saja kamu ngga tau"
Langsung tersentak kaget mendengan kalimat terakhir, padahal baru saja dia mau mengucapkan terimakasih malahan berkata pedas lagi terhadap dirinya.
"Ehh.... Kalian...!!! Kenapa pakaian kalian jadi dekil begitu" terkejut Galih melihat dua temannya yang terlihat dekil.
Mereka berdua pun bekerjasama menjelaskan bahwa tadi ada mobil lewat didepannya dengan kecang.... penjelasan panjang lebar secara detail.
"Eh senior! Lisa... !" sapa gadis dari belakang Lisa.
Merasa bingung Lisa dan Aldy tidak bagi Galih malahn melambaikan tangannya dan menyapa kembali gadis itu. Ketika membalikkan badan ternyata gadis itu tak lain temen Lisa yang sekarang masuk Organisasi Siswa Intra Sekolah atau disingkat OSIS.
Kemudia gadis itu memeluk Lisa dan berkata "Aku sibuk banget habis masuk OSIS! Jadi ngga punya waktu untuk ketemu sekedar ngobrol sama kamu deh! Kangennya! "
"Maya kan?" tanya Galih.
"Hay, kak! Aku juga kangen kakak" jawab Maya dengan wajah ceria.
'Aku juga pengen bisa gitu ke senior' sedih dalam hati Lisa, iri tidak bisa berkata apa-apa ketika bertemu Galih.
"BTW, Lis kamu juga jadi deket sama Aldy sekarang" tanya penasaran Maya.
"Ah... Biasa aja, ini juga ada alasannya" jawab Lisa.
"Hallo, aku temen baiknya Lisa, Maya dari kelas 10-1" sapa Maya mengarah ke Aldy.
"Hai! Salam kenal" jawab pendek Aldy.
"Oh iya minggu depan ada pesta ulang tahunku, maya datang ya!" ujar Galih.
"Oke... Diundang secara langsung sama senior bikin ngiri deh! Oh iya kalian lagi beli barang ya buat persiapan? Aku boleh bantuin ngga? " kata maya dengan wajah gembira.
"Belajar tuh sama dia" bisik lirih Aldy ke Lisa.
Antara Galih dan maya terlihat akrab, karena maya orangnya mudah akrab sama siapa saja ditambah lagi Galih cowok yang murah senyum dan salah satu terpopuler satu sekolahan.
'Dia selalu begitu ya, ngga peduli siapapun kapanpun dan dimana pun. Dia selalu ramah dan menyenangkan. Seandainya saja aku yang berdiri di samping senior' dalam hati Lisa sedih melihat temannya langsung bisa dekat dengan Galih tidak seperti dirinya.
Galih yang dari tadi asik ngobrol sama Maya terlihat memasuki sebuah tempat perbelanjaan dan tidak jauh dibelakangnya disusul Aldy disampinya Lisa hanya diam dalam perjalannya melihat dari belakang ke asikan temannya yang sedang mengobrol dengan Galih.
Mereka berdua melongo menatap tangan Maya menggendeng Galih saat mau masuk ke tempat perbelanjaan.
"Kak coba lihat ini bagus ngga?" tanya Maya memperlihatkan barang tersebut.
"Iya bagus kok" jawab Galih menunjukkan senyum ceria.
Kemudian pelayan yang berada tidak jauh itu mendekat "Wahh..! Mata pacar Anda bagus ya, kami disini memang menjual barang-barang berkualitas tinggi" kemudian pelayan tersebut melanjutkan kalimatnya " Kalian berdua kelihatanya cocok, ada produk untuk pasangan juga loh!"
"Ahh.. Ahh... Bukan.. Bukan.. Kita bukan... " reflek mereka berdua berkata hampir sama.
"Oh! Maaf.. Maaf.. Tuan, Nona,.." pelayan toko itu salah menduga.
Sedangkan Aldy dan Lisa yang berada agak jauh hanya melihat "Kamu bodoh ya, lihat itu " ujar Aldy lirih kepada Lisa dengan menahan tawa.
'Berkali-kali aku bermimpi hal seperti ini bisa terjadi, tapi dia dengan begitu mudah melakukan itu semua, hatiku jadi ngga tenang' dalam hati Lisa merasa iri dengan temanya, karena dirinya sendiri terlalu bodoh saat didepan Galih.
"Kamu harus punya sesuatu supaya mudah diingat semua orang" kata dari seseorang yang berada di belakangnya dan orang tersebut menempelkan sesuatu di telinganya.
Terkejut, sesaat melihat kebelakang..
"Banyak-banyak senyum jangan pasang wajah zombie melulu." saran dari Aldy
Dan selembar kertas tertempel dibelakang tubuh lisa, kertas tersebut tertulis penangkal zombie.
Tanganya Aldy memaksa wajah Lisa untuk melihatnya yang dari tadi hanya menunduk ke bawah "Coba! Senyum sini" sambungnya. 'Apa susahnya naikin sudut bibir doang' dalam hati Aldy.
"Wahh..! Sepertinya Lisa sama Aldy deket banget ya!" ujar Maya
Tengok..
Galih melihat dari jarak agak jauh dengan muka datar dan tidak bisa berkata.
Tangan Aldy masih didagu menaikkan wajah Lisa yang dari tadi menunduk, terlihat Aldy sedang mengomentari Lisa."Kamu itu seperti ngga bisa senyum ya ? Rusa bodoh!" ujar Aldy.Tidak selang beberapa lama lisa mendengar omongan Aldy, Lisa pun mulai tersenyum."Bukan senyum datar seperti itu. Bodoh!" Lanjutan kalimat tadi.Dari kejauhan Galih dan Maya melihat mereka berdua seperti pasangan yang aneh. "Lisa! Kamu berdua sudah selesai belum, aku dan kak senior sudah selesai tinggal mau bayar nih " teriak Maya sambil melambaikan tangannya."Hah! Banyak banget barang yang dia beli""Ngga kurang banyak tuh" ujar mereka berdua kaget melihat belanjaan Galih dan Maya."Lisa, Rusa kecil. Kelihatanya bagus kok, cocok di kamu." terlihat tersenyum Galih sambil mengatakan itu sama Lisa."Ah, makasih kak" jawab Lisa lirih.Cukup satu kalimat saja, Dia bisa membuat perasaanya lega dan melambung tinggi la
"Kalau pas kebetulan cowok itu orangnya ramah, kasih dompet saja gimana? atau syal rajutan juga boleh tuh." kata Miya "Eh! tapi ini belum musim dingin, ngga apa kasih syal?" imbuh Miya.Dengan memikirkan omongan Miya, dia ingin kado yang special tentu yang kreatif juga. "Tapi mau kasih kado apapun juga tetap butuh money kan.... jadi.... ? " bergumam lirih Lisa.Tak selang lama berfikir, Lisa langsung lari kencang masuk ke dalam toko roti dan berteriak "Miya! Aku minggu ini bakal ganti makanan jadi makan roti!""Yeah! Akhirnya Lisa sadar juga, semangat!" dengan wajah penuh semangat Miya akhirnya senang lihat sahabatnya berubah.Di dinding toko terdapat poster menu roti baru yang begitu menggoda. Sambil menunggu pelayannya dia membaca tulisan poster menu roti baru itu "Diskon produk baru! Rasa favoriteku lagi, cokelat almond! Uhh.. "'Ngga boleh! Harus hemat!' benak Lisa"Pak, mau beli kue gulung yang lima ribu it
"Pantas saja kamu ngga ada kemajuan sedikitpun dalam tiga tahun, kasih aja apa yang dia suka! Kayak gini aja kamu masih butuh bantuanku" tersenyum Aldy mengatakan itu. Berfikir senjenak dengan omongan itu, flasback kemarin orang nyebelin pernah mengatakan apa saja yang galih suka salah satunya kue kudapan manis, oh iya bener dia suka kue kudapan manis. "Kasih yang dia suka... Oh! Kudapan manis ya itu" seru Lisa. Dengan masih membayangkan respon Galih setelah nerima kue kudapan mais dari Lisa. 'Wah kue kudapan mais buatan dari Lisa enak ya. Kadonya buatan sendiri baru itu punya arti' dalam benak lisa membayangkan Galih berkata seperti itu. "Oh! Tinggal buat aja sesuatu yang senior suka" pikiran Lisa memang mengispirasi. "Buat sendiri? Emang bisa?" timpal Aldy. "Eh..? Oh iya aku.... ngga bisa bisa buat sendiri dan ngga ada peralatan buat membuatnya hufft" sahut Lisa dengan lemas. "Hmmm... Aku p
Setelah dipersilahkan masuk Lisa ke dalam rumah dan baru melangkah dia melihat sekitar ruangan yang berantakan sekali seperti kapal pecah."Rumahmu ini.... Perlu aku panggil polisikah .." tercengang Lisa melihat sekeliling ruangan yang berantakan.Taruh baju sembarangan, buang sampah sembarangan, taruh alat makan sembarangan, semua tak tertata rapi dan letaknya tidak sesuai tempat."Kalo gitu kita langsung mulai yuk! Tapi aku lupa naro buku resep kuenya dimana, minta tolong batu cariin ya" ujar Aldy dengan senyuman"Katanya bisa buat kue" ujar Lisa."Harus lihat buku dulu baru bisa buat lah" sahut Aldy."Kalo gitu cari aja digoogle lah!" ujar Lisa."Maaf tapi sinyal dirumahku jelek" sahut Aldy."Ngeselin!" Lisa menjawab.Terdengar mereka berdua saling beradu argument tidak mau kalah satu sama yang lain. Di sisi lain memang Aldy sengaja mengundang Lisa ke rumahnya. Selain membantu dia ajarin
"Eh! Itu bukannya foto kamu sama Artis ibu kota yang terkenal itu ya ..."Lisa mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu.Buka..Taruh..."Jangan lupa perjanjian yang kita buat ya!" geram Aldy dengan menaruh kembali foto itu di Almari yang paling atas."Iya iya Maaf sebelumnya, aku ngga akan bilang ke siapapun kok!" dengan kepala menunduk Lisa menjawab.~Kemudian beberapa menit~Hening ..."Anu, sebenernya.. Emm... Kamu sama dia?" dengan gugup Lisa mencoba bertanya."Coba tebak pakai otakmu itu kutu buku, kalau benar aku kasih hadiah!" coba cairkan suasana walaupun Aldy agak kesal."Pacar?" dengan otomatis keluar kata itu dari mulut Lisa. Tapi belum sempat Aldy mengeluarkan untuk mengoreksi."Ngga, ngga itu ngga mungkin ngga masuk akal sama sekali. Dia kan artis cantik, terkenal populer pula. Mana
Mereka berdua melangkah ke arah pintu. Aldy ngintip ke arah lobang pintu."Jam segini siapa tamu yang datang?" tanya Lisa dengan polos"O ho bakalan menarik nih, coba lihat sini" kata Aldy dengan senyum sinis.Kemudian Lisa kedepan arah pintu dan ngintip."Ah!! Senior?!!" Lisa sangat terkejut."Haahaha kebetulan banget kamu" Aldy berkata dengan tangan dimulut menahan ketawa."Kok senior bisa kesini? Bukan kamu yang nyuruh dia kesini kan?" tanya Lisa dengan muka panik."Gimana? Kaget kan ? Dia sendiri yang datang kok, dia tinggal di sebrangku di depan tangga itu persis rumah dia" jelas Aldy."Aduhh kalau ketahuan aku lagi dirumahmu, aku ngomong apa nih?" tanya lisa kebingungan."Ngumpet dulu sana masuk kedalam kamarku" usul Aldy dan menunjuk arah kamarnya."Ah! Ide bagus sekali! Makasih" sahut Lisa yang buru-buru menuju kamar.Klikk..
"Lisa!! Kamu kenapa kamu disini?" tanya cowok yang baru masuk rumah itu.Selesai sudah! Jomblo abadi!Dia pasti benci aku! Ini salah paham!Selamat tinggal dunia! Mati aku!Skenario di otak Lisa1. Gali lubang terus masuk ke lubang itu.2. Ngumpet, masuk kesarung.3. Gantung diri."Kalo udah gugup langsung bengong, kamu ngga berubah ya dari dulu seperti itu" ujar Galih memcah keheningan saat itu."Aku baru saja sampai sini kok cuma pengen minta... Bantuan dia" fast respon LisaUpss!'Sial... aku masih pakai sandal rumah lagi..." gumam dalam hati yang tak sengaja melihat dirinya masih pakai sandal rumah."Ketahuan bohong deh..." bisik lirih."Iya, dia tadi sampai disini langsung ke kamar mandi" ujar Aldy santai sambungnya lagi "Adik kelasmu yang ini emang buat ngeselin setengah mati ya"
"Maaf maaf! lisa!" sapa gadis itu dan meminta maaf karena tidak sengaja menyenggol mengakibatkan kue yamg Lisa bawa jatuh berantakan."Maaf ya Lisa, aku sudah janji sama senior untuk ke tempat dia duluan, bantu bantu persiapan pesta ulang tahun dia, dan aku sedang buru buru malahan nabrak kamu... " gadis itu menjelaskan dengan panjang lebar."Maaf banget ya! Sini aku bantuin" imbuh gadis itu merasa bersalah sudah berulang ulang dia meminta maaf.Ternyata gadis itu Maya temen satu kelas Lisa yang jadi anggota osis.Maya menangis sambil ambil mengambil roti yang sudah berantakan dijalan karena tadi jatuh "Lisa maaf banget ya... Ini pasti hadiah kamu untuk senior kan, aku... aku beneran ngga sengaja tadi nyenggol" Maya masih mengabil kue yang berserakan di jalan dengan keadaan yang masih menangis."Udah ngga usah nangis, ngga apa-apa kok nanti tinggal aku beli lagi" ujar Lisa dengan wajah tersenyum dipaksakan.