Aku tidak pernah tahu apa-apa selama ini, begitu lama aku suka senior, tapi apa aku justru tidak tahu apapun tentang senior bahkan aku tahu hal ini dari cowok jelek itu .... Aku merasa terlalu naif selama ini.....
Saat ini ribuan kata-kata penyesalan terlintas dikepala Lisa, entah kenapa merasa sakit hati dalam banget.
"Haaa.. Haaa.. Haa.. Reaksimu itu lucu abis pokoknya" Aldy yang dari tadi menahan ketewa akhirnya tidak bisa ditahan lagi melihat raut wajah Lisa, dia begitu geli melihatnya.
"Hah?" tanya Lisa merasa kebingungan.
"Aku tadi hanya bercanda kok santai sedikit kenapa, serius amat" jawab Aldy yang masih tertawa lepas.
"Ngga usah segitu takutnya dong! Haa.. Haa.. Haa.. ! langsung percaya aja sama omongan orang ngga ditelusuri dulu benar ngganya" sambung Aldy sambil memegang perutnya yang sakit dari tadi tertawa terbahak-bahak sampai sakit perut.
"Kira-kira dong kalau mau ngerjain orang itu!" ujar Lisa jengkel.
'Si jelek ini pasti sudah sakit jiwa, aduhhh!!' gumam Lisa dalam hatinya.
'Jadi dia juga waktu itu bilang mau bantuin aku juga pasti cuma akal-akalan dia doang, Pasti betul begitu ngga salah lagi' dalam hati lisa ber ujar demikian menyesal.
"Galih itu ketua kelas bahasa 11-6, Tipe cewek yang dia suka itu lembut, ramah, pintar masak, melukis, suka kudapan manis, wkkkwkwk bener-bener anak mama. Inget ya baik-baik ngga akan ku ulangi lagi!" menjelaskan panjang lebar Aldy.
"Ah... Iya, terimakasih" mengangguk Lisa paham.
"Minggu depan ulang tahun Galih, Dia bakal mengadakan pesta ulang tahunnya, Aku diminta buat nemenin dia beli barang sabtu ini" lanjut Aldy.
'Jadi.... Kalian mau ngajak pergi aku juga kah?' dalam hati Lisa bertanya-tanya.
"Ekspresi kamu seperti itu ngarep pengen ikut diajak juga kan?" goda Aldy.
"Kamu yahh...! bener-bener cowok nyebelin" ujar Lisa jengkel.
"Capek ah godain kamu terus, nanti hari sabtu ini pokoknya ikut kita pergi" ujar Aldy sambil melambaikan tangan pergi meninggalkan Lisa.
Tapi.... Akhirnya akhir pekan aku bisa ketemu senior, jadi deg-deg an jantungku dalam hati Lisa.
Dua hari sebelumya tampak seperti biasa tapi rasa deg-deg an jantung Lisa tek Pernah berhenti, menunggu hari sabtu tampak begitu lama.
~Hari yang dinanti pun telah tiba~
"Ah kamu itu.... " jawab Aldy tampak kesal.
"Cuma keluar nyapa apanya, ini ketemuan model apa fake banget ku kasih tau ya.... " omel Lisa yang tampak grogi.
Aldy menjelaskan semua strategi panjang lebar agar nanti tampak kebetulan ketemu dijalan.
"Kamu tinggal gitu aja sisanya biar aku yang urus, mengerti?" tanya Aldy kesal.
Ketemu aja udah deg-deg an... "Gimana bisa gitu" sahut Lisa sambil berfikir.
"Aku merasa cari masalah sendiri, gara-gara satu cewek jadi harus nemenin cowok lain jalan-jalan" dalam hati Aldy tampak menyesal.
Belum selesai berfikir Aldy langsung menarikk Lisa keluar langsung jalan.
"Ngga usah takut! Ada aku disini!" kata Aldy meyakinkan Lisa. Melanjutkan jalan "Cepet jalan! Jangan buang-buang waktu disini"
Diserett...
"Tapi kan aku belum siap ini... " jawab Lisa.
"Hey! Maaf ya, tadi aku ketemu adik kelasmu jadi telat deh!" tersenyum sambil menyapa Galih.
"Lepasin aku! Malu-maluin tau!" Lisa menutupi matanya merasa malu.
"Hai! Lisa, kebetulan banget ya!" sapa Galih sambi tersenyum ke arah Lisa.
"Kakak... Selamat pagi!" sapa balik Lisa.
"Tadi aku bilang ke dia kita mau beli barang, dia bilang mau bantuin kita!" timpal Aldy.
"Iya... Kak maaf kalau merepotkan ya" tutur lisa sopan kepada Galih.
"Merepotkan apanya, bukannya kan kamu yang jadi repot" jawab Galih sambil menglus rambut Lisa.
Tangan senior besar juga
Hangatnya....
Bikin hati jadi tenang!
Selama tiga tahun aku hanya berani diam-diam lihat dia, hari ini mendadak bisa pergi jalan bareng rasanya seperti sedang kencan.... Senangnya....!!!
Gugup...!!!
Takut...!!!
Senang...!!!
"Seperti orang bodoh saja" guman Aldy
Beberapa waktu kemudian, semua barang yang dicari sudah didapatkan. Bertiga banyak membawa barang belanjaan.
"Kalian tunggu disini sebentar ya, saya beli minuman dulu sepertinya kalian capek" pungkas Galih mencari supermarket terdekat.
"Oke makasih kak" jawab singkat lisa wajahnya tampak senang.
Eghmm..
"Ehh.. Terimakasih juga ya, kalau bukan karena kamu sampai sekarang aku pasti ngga ada perkembangan" tutur lisa senang.
"Meskipun kamu lumayan nyebelin, tapi terimakasih banyak sudah bantu aku" sambung Lisa.
"Tapi aku masih penasaran kenapa waktu itu kamu bisa nawarin kesepakatan seperti ini" tanya lisa lagi.
"Itu karena.... " belum selesai Aldy menyelesaikan jawaban .
Terdengar klakson mobil
Bipp... Bipp.. Bipp..!!!
Syurr...!!Sebuah mobil melaju dengan cepat melewati genangan tepat dihadapan Lisa dan Aldy.Reflek Aldy langsung menyelamatkan Lisa menutupi agar terhindar dari percikan genangan yang akan mengenai wajah mereka berdua menggunakan jaket."Sudah tau ada genangan masih saja ngebut!" kesal Aldy dan melanjutkan kalimatnya yang masih kesal "Kamu juga bodoh ya! Mobil mau lewat saja kamu ngga tau"Langsung tersentak kaget mendengan kalimat terakhir, padahal baru saja dia mau mengucapkan terimakasih malahan berkata pedas lagi terhadap dirinya."Ehh.... Kalian...!!! Kenapa pakaian kalian jadi dekil begitu" terkejut Galih melihat dua temannya yang terlihat dekil.Mereka berdua pun bekerjasama menjelaskan bahwa tadi ada mobil lewat didepannya dengan kecang.... penjelasan panjang lebar secara detail."Eh senior! Lisa... !" sapa gadis dari belakang Lisa.Merasa bingung Lisa dan Aldy tidak ba
Tangan Aldy masih didagu menaikkan wajah Lisa yang dari tadi menunduk, terlihat Aldy sedang mengomentari Lisa."Kamu itu seperti ngga bisa senyum ya ? Rusa bodoh!" ujar Aldy.Tidak selang beberapa lama lisa mendengar omongan Aldy, Lisa pun mulai tersenyum."Bukan senyum datar seperti itu. Bodoh!" Lanjutan kalimat tadi.Dari kejauhan Galih dan Maya melihat mereka berdua seperti pasangan yang aneh. "Lisa! Kamu berdua sudah selesai belum, aku dan kak senior sudah selesai tinggal mau bayar nih " teriak Maya sambil melambaikan tangannya."Hah! Banyak banget barang yang dia beli""Ngga kurang banyak tuh" ujar mereka berdua kaget melihat belanjaan Galih dan Maya."Lisa, Rusa kecil. Kelihatanya bagus kok, cocok di kamu." terlihat tersenyum Galih sambil mengatakan itu sama Lisa."Ah, makasih kak" jawab Lisa lirih.Cukup satu kalimat saja, Dia bisa membuat perasaanya lega dan melambung tinggi la
"Kalau pas kebetulan cowok itu orangnya ramah, kasih dompet saja gimana? atau syal rajutan juga boleh tuh." kata Miya "Eh! tapi ini belum musim dingin, ngga apa kasih syal?" imbuh Miya.Dengan memikirkan omongan Miya, dia ingin kado yang special tentu yang kreatif juga. "Tapi mau kasih kado apapun juga tetap butuh money kan.... jadi.... ? " bergumam lirih Lisa.Tak selang lama berfikir, Lisa langsung lari kencang masuk ke dalam toko roti dan berteriak "Miya! Aku minggu ini bakal ganti makanan jadi makan roti!""Yeah! Akhirnya Lisa sadar juga, semangat!" dengan wajah penuh semangat Miya akhirnya senang lihat sahabatnya berubah.Di dinding toko terdapat poster menu roti baru yang begitu menggoda. Sambil menunggu pelayannya dia membaca tulisan poster menu roti baru itu "Diskon produk baru! Rasa favoriteku lagi, cokelat almond! Uhh.. "'Ngga boleh! Harus hemat!' benak Lisa"Pak, mau beli kue gulung yang lima ribu it
"Pantas saja kamu ngga ada kemajuan sedikitpun dalam tiga tahun, kasih aja apa yang dia suka! Kayak gini aja kamu masih butuh bantuanku" tersenyum Aldy mengatakan itu. Berfikir senjenak dengan omongan itu, flasback kemarin orang nyebelin pernah mengatakan apa saja yang galih suka salah satunya kue kudapan manis, oh iya bener dia suka kue kudapan manis. "Kasih yang dia suka... Oh! Kudapan manis ya itu" seru Lisa. Dengan masih membayangkan respon Galih setelah nerima kue kudapan mais dari Lisa. 'Wah kue kudapan mais buatan dari Lisa enak ya. Kadonya buatan sendiri baru itu punya arti' dalam benak lisa membayangkan Galih berkata seperti itu. "Oh! Tinggal buat aja sesuatu yang senior suka" pikiran Lisa memang mengispirasi. "Buat sendiri? Emang bisa?" timpal Aldy. "Eh..? Oh iya aku.... ngga bisa bisa buat sendiri dan ngga ada peralatan buat membuatnya hufft" sahut Lisa dengan lemas. "Hmmm... Aku p
Setelah dipersilahkan masuk Lisa ke dalam rumah dan baru melangkah dia melihat sekitar ruangan yang berantakan sekali seperti kapal pecah."Rumahmu ini.... Perlu aku panggil polisikah .." tercengang Lisa melihat sekeliling ruangan yang berantakan.Taruh baju sembarangan, buang sampah sembarangan, taruh alat makan sembarangan, semua tak tertata rapi dan letaknya tidak sesuai tempat."Kalo gitu kita langsung mulai yuk! Tapi aku lupa naro buku resep kuenya dimana, minta tolong batu cariin ya" ujar Aldy dengan senyuman"Katanya bisa buat kue" ujar Lisa."Harus lihat buku dulu baru bisa buat lah" sahut Aldy."Kalo gitu cari aja digoogle lah!" ujar Lisa."Maaf tapi sinyal dirumahku jelek" sahut Aldy."Ngeselin!" Lisa menjawab.Terdengar mereka berdua saling beradu argument tidak mau kalah satu sama yang lain. Di sisi lain memang Aldy sengaja mengundang Lisa ke rumahnya. Selain membantu dia ajarin
"Eh! Itu bukannya foto kamu sama Artis ibu kota yang terkenal itu ya ..."Lisa mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu.Buka..Taruh..."Jangan lupa perjanjian yang kita buat ya!" geram Aldy dengan menaruh kembali foto itu di Almari yang paling atas."Iya iya Maaf sebelumnya, aku ngga akan bilang ke siapapun kok!" dengan kepala menunduk Lisa menjawab.~Kemudian beberapa menit~Hening ..."Anu, sebenernya.. Emm... Kamu sama dia?" dengan gugup Lisa mencoba bertanya."Coba tebak pakai otakmu itu kutu buku, kalau benar aku kasih hadiah!" coba cairkan suasana walaupun Aldy agak kesal."Pacar?" dengan otomatis keluar kata itu dari mulut Lisa. Tapi belum sempat Aldy mengeluarkan untuk mengoreksi."Ngga, ngga itu ngga mungkin ngga masuk akal sama sekali. Dia kan artis cantik, terkenal populer pula. Mana
Mereka berdua melangkah ke arah pintu. Aldy ngintip ke arah lobang pintu."Jam segini siapa tamu yang datang?" tanya Lisa dengan polos"O ho bakalan menarik nih, coba lihat sini" kata Aldy dengan senyum sinis.Kemudian Lisa kedepan arah pintu dan ngintip."Ah!! Senior?!!" Lisa sangat terkejut."Haahaha kebetulan banget kamu" Aldy berkata dengan tangan dimulut menahan ketawa."Kok senior bisa kesini? Bukan kamu yang nyuruh dia kesini kan?" tanya Lisa dengan muka panik."Gimana? Kaget kan ? Dia sendiri yang datang kok, dia tinggal di sebrangku di depan tangga itu persis rumah dia" jelas Aldy."Aduhh kalau ketahuan aku lagi dirumahmu, aku ngomong apa nih?" tanya lisa kebingungan."Ngumpet dulu sana masuk kedalam kamarku" usul Aldy dan menunjuk arah kamarnya."Ah! Ide bagus sekali! Makasih" sahut Lisa yang buru-buru menuju kamar.Klikk..
"Lisa!! Kamu kenapa kamu disini?" tanya cowok yang baru masuk rumah itu.Selesai sudah! Jomblo abadi!Dia pasti benci aku! Ini salah paham!Selamat tinggal dunia! Mati aku!Skenario di otak Lisa1. Gali lubang terus masuk ke lubang itu.2. Ngumpet, masuk kesarung.3. Gantung diri."Kalo udah gugup langsung bengong, kamu ngga berubah ya dari dulu seperti itu" ujar Galih memcah keheningan saat itu."Aku baru saja sampai sini kok cuma pengen minta... Bantuan dia" fast respon LisaUpss!'Sial... aku masih pakai sandal rumah lagi..." gumam dalam hati yang tak sengaja melihat dirinya masih pakai sandal rumah."Ketahuan bohong deh..." bisik lirih."Iya, dia tadi sampai disini langsung ke kamar mandi" ujar Aldy santai sambungnya lagi "Adik kelasmu yang ini emang buat ngeselin setengah mati ya"