BAB 6 TIDAK TERDUGAMartin buru-buru melapor pada Katrina dengan menunjukkan sebuah bukti foto."Aku melihat Tamara dan Daren bertemu di sebuah hotel!"Katrina langsung menyambar ponsel Martin untuk memperhatikan foto tersebut baik-baik."Untuk apa Daren menemui betina licik itu?" Katrina juga langsung waspada."Dari dulu aku sudah curiga jika mereka bermain sendiri di belakang kita!""Pertanyaannya, kenapa tiba-tiba Tamara menghilang dan tiba-tiba sekarang muncul kembali?" Katrina sebenarnya wanita yang sangat jeli. "Aku yakin pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan! Tamara tidak akan menghilang begitu saja tanpa alasan!"Katrina sangat mengenal sifat Tamara, wanita itu tidak bodoh, dia cerdik dan paling serakah ingin menguasai Calvin."Tamara menghilang selama hampir tujuh bulan, bahkan dia tidak muncul ketika Calvin menikah lagi! Aku yakin ada sesuatu yang menahannya untuk tetap bersembunyi!" Katrina terus berpikir kritis untuk menggabung beberapa runutan fakta. "Atau mungkin Tamar
BAB 7 RASA INGIN TAHUTalisa menengok penunjuk waktu di sudut layar ponselnya. Sebentar lagi Calvin akan pulang. Talisa bergegas merapikan laptop, tumpukan buku dan alat tulisnya dari atas ranjang. Calvin tidak suka melihat barang berantakan, apalagi seprai tempat tidur yang kusut. Walaupun Calvin sangat disiplin, kaku, dan super higienis, lama-lama Talisa juga sudah mulai terbiasa mengikuti standarnya.Talisa sudah mandi, cantik, harum dan seksi dengan lingerie yang sudah lama tergantung di lemari tapi baru kali ini dia sentuh. Pagi tadi Calvin sudah berjanji akan pulang cepat karena itu Talisa ingin balas memberi kejutan manis. Ternyata malah Talisa sendiri yang dibuat terkejut karena tiba-tiba Calvin menelpon."Aku ada perjalan bisnis keluar kota mendadak, malam ini tidak akan pulang."Seketika dada Talisa langsung tersendat. "Aku akan segera kembali begitu urusannya selesai.""Ya!" cuma sepenggal kata itu yang lolos dari mulut Talisa sampai Calvin menutup telpon lagi.Saat itu Ta
BAB 8 PERSEKONGKOLAN LICIKTalisa memperhatikan foto Calvin yang sedang mengendong seorang bayi. Nampaknya foto tersebut sengaja diambil diam-diam oleh Tamara. Talisa benar-benar tidak bodoh, dia cukup berpikir sederhana. Jika Tamara sudah merasa mendapatkan Calvin, dia tidak perlu mengirim foto macam itu untuk dia pamerkan pada Talisa. Kecuali Tamara juga masih tidak percaya diri, dia hanya ingin menyisihkan Talisa. "Kau pikir berurusan dengan siapa!" Talisa tidak akan mempan dengan permainan psikologis licik yang coba dijalankan oleh Tamara untuk menjatuhkan mentalnya.Justru dari foto yang dikirim oleh Tamara, Talisa jadi tahu berapa usia anak laki-lakinya. Karena selama ini Talisa hanya tahu jika Tamara memiliki anak laki-laki yang dia klaim sebagai putranya bersama Calvin, tapi Talisa tidak tahu berapa usian anak tersebut.Talisa memperkirakan bayi dalam gendongan Calvin baru berumur sekitar dua bulan. Talisa juga jadi tahu jika Tamara menghilang untuk menyembunyikan kehamilan.
BAB 9 DIAM-DIAM BERTEMUSelain sedang menyelidiki DNA dari anak laki-laki yang telah dilahirkan oleh Tamara, sebenarnya Calvin juga masih terus menyelidiki kematian neneknya yang mencurigakan. Calvin harus sangat berhati-hati untuk menghadapi musuh yang bersembunyi di dalam keluarganya sendiri. Calvin terus memperhatikan anting-anting mutiara milik neneknya dan yakin salah satu dari anting tersebut telah terjatuh di suatu tempat. Tempat yang mungkin di datangi oleh neneknya beberapa saat sebelum dia harus dibunuh.Calvin juga sangat yakin jika neneknya telah mengetahui sebuah rahasia besar, karena itu dia harus dilenyapkan. Tangan Calvin kembali mengepal jika teringat bagaimana neneknya masih sempat menelpon untuk segera bertemu, tapi Calvin telah terlambat untuk selamanya.Tiba-tiba perhatian Calvin teralihkan pada layar ponselnya yang baru saja berkedip. Sebuah pesan dari anak buahnya yang mengirim file PDF.[Ini hasil uji sampel yang kemarin Anda inginkan Mr. Alexander]Calvin meli
BAB 10 MENJADI PASANGANTernyata Daren dan Tamara pergi ke sebuah hotel, semakin jelas sudah persekongkolan mereka. Talisa yakin Tamara sudah berselingkuh dengan Daren sejak dia masih berstatus sebagai istri Calvin.Sebenarnya Talisa juga tidak terlalu heran kenapa Tamara sampai bisa berselingkuh dari pria seperti Calvin. Selain karena sifat Calvin yang dingin dan kaku, Daren adalah pria yang sangat licik, bisa bermain sangat halus untuk menjerat wanita. Talisa benar-benar belum lupa ketika dulu dia juga sering hampir tertipu dengan ketulusan palsunya.Setelah memperhatikan Tamara dan Daren sampai masuk ke dalam lobby hotel, Talisa segera menoleh pada Robin dan Tomas."Berapa lama kalian bekerja pada Calvin?" Talisa bertanya kepada dua pengawal kepercayaan Calvin.Ternyata Tomas dan Robin sudah cukup lama bekerja pada Calvin, sejak Calvin dan Tamara masih tinggal di Jerman. Mereka ikut ke Indonesia ketika Calvin memutuskan untuk pindah dan membangun perusahannya sendiri. Sebenarnya T
BAB 11 PAGI HARIsetelah mendapat banyak sindiran tajam dari Talisa, Tamara jadi curiga jika Talisa sudah tahu mengenai hubungannya dengan Daren. Benar-benar sangat berbahaya bila pihak musuh sampai memegang kelemahan rahasianya.'Tapi dari mana Talisa bisa tahu? Kecuali memang benar ada yang berkhianat!'Tamara memperhatikan pria yang masih tidur pulas di sampingnya dan ternyata Tamara juga kesal jika ingat dengan ejekan Talisa bahwa dirinya telah terjebak. Tamara jadi semakin yakin Talisa memang telah mengetahui sesuatu, tapi entah bagaiman? karena Tamara dan Daren juga sangat berhati-hati. Bahkan Calvin tidak pernah tahu jika Tamara pernah berkomunikasi dengan Daren.Selama di hadapan Calvin, Tamara memang selalu menampakkan dirinya sebagai musuh besar bagi Tuan Harlan dan putranya. Bahkan sebenarnya Tamara sendiri juga tidak habis pikir bagaimana dia bisa terlibat hubungan kotor dengan sepupu laki-laki calvin. Tak jauh beda dengan ketika Daren coba mendekati Talisa, pemuda itu n
BAB 12 WANITA LICIKTamara panik luar biasa karena mendengar bayinya hilang diculik."Bagaimana kalian bisa lengah!" Tamara berteriak pada perawat yang bertugas menjaga bayinya."Kami baru meninggalkannya sebentar di kamar dan tiba-tiba bayi Anda sudah tida ada.""Mustahil!" Tamara tidak percaya. "Mana mungkin kalian tidak melihat ada orang masuk dan pergi membawa bayi!"Tamara masih emosi tidak terkendali ketika sebuah pesan video masuk dari nomor tidak dikenal. Sebuah video pendek bayi laki-laki Tamara yang sedang menangis kencang. Tamara langsung menelpon nomor asing tersebut tapi panggilan teleponnya tidak dijawab."Sialan!" Tamara mengumpat sambil buru-buru mengetik pesan.[Terkutuk,siapa kalian?][Datanglah bila kau ingin bertemu bayimu!] Sebuah alamat asing ikut dikirim setelah pesan jawaban tersebut."Iblis terkutuk!" Tamra terus mengumpat. "Beraninya kau mengusik putraku!"[Aku menunggumu besok pukul sembilan malam]Tamara kembali mengetik pesan. [Jangan berani sentuh putraku
BAB 1 TALISA Sudah empat tahun Talisa ikut merantau ke Jakarta bersama abangnya. Dengan ijazah setara SMU, Talisa cuma mendapat pekerjaan sebagai kasir minimarket yang gajinya hanya cukup untuk bertahan hidup sampai akhir bulan. Talisa tidak pernah bisa menabung, apa lagi berharap bisa memiliki tempat tinggal sendiri. Bisa punya rumah sendiri cuma seperti mimpi yang semakin mustahil untuk digapai. Apa lagi dijaman yang serba sulit dan mahal. Hidup di kota metropolitan memang benar-benar harus bermetal tahan banting, buat yang lembek silahkan pulang kampung. Selama ini Talisa tinggal bersama abangnya di sebuah rumah kontrakan kecil yang terletak di gang kawasan padat penduduk super bising. Talisa tidak mau selamnya hidup susah. Sejak anak-anak Talisa tergolong gadis yang pemberani dan cerdas dalam nilai akademik. Talisa bertekad melanjutkan kuliah demi masa depan yang lebih layak, untuk itu dia rela bekerja malam di sebuah tempat karaoke. "Apa Abang ambil uangku yang di amplop cokla