Pagi hari...
Lexsa membuka matanya perlahan lahan lalu ia merasa susah bergerak dan ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Lexsa melihat ke bawah dan dia melihat sebuah tangan dan
"Aaaaa...." Lexsa bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mendorong Dirga hingga Dirga jatuh ke lantai
Dirga meringis kesakitan dan berusaha berdiri dengan cara memegang ujung kasur itu
"Dasar cowok gak tau diri." Lexsa sudah berdiri di samping kanan kasurnya
"Lo kenapa sih? Pagi pagi udah teriak teriak. Ngedorong lagi. Aaww." dan Dirga berdiri
"Lo kenapa sampai tidur di atas kasur gue dan meluk gue hah? Jawab, siapa yang nyuruh lo?"
"Dih, setres lo ya, lo sendiri yang nyuruh gue semalam buat tidur seranjang."
"Jangan bohong? Sejak abad kapan gue relain lo tidur seranjang bareng gue?"
"Semalam."
"Dasar gak tau diri.... " Lexsa lalu mengambil bantal dan melemparkannya kepada Dirga
"Eh lo apa apaan sih. Lexsa."<
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Vanya Wirda dan Lexsa sudah sampai di depan rumah Lisa, Lexsa dengan cepat masuk ke dalam untuk menganti celananya. Wirda dan Vanya memparkirkan dulu lalu menyusul masukDi dalam Lexsa mengehentikan langkahnya saat melihat ayah dan ibunya sedang duduk di sofa dengan ekspresi sedih. Lexsa yang niatnya akan pergi ke kamarnya langsung menghampiri keduanya bersamaan dengan masuknya Vanya dan Wirda"Mama papa."Lexsa melihat ibunya sudah berlinang air mata, Lisa mendongkak dan langsung memeluk anaknya yang membuat Lexsa bingung. Dan bertanya kenapa dengan ibunya ini. Vanya dan Wirda yang melihat adengan yang ada di depan mata mereka hanya bisa terdiam***Hari ini adalah hari terakhir Zahra dan Reval di bali. Keduanya kini sudah membereskan pakaian pakaian mereka dan memasukkannya dalam koperSementara itu di cafe mahal yang berada di Jakarta, dimana sudah terdapat ketiga manusia yang sedang bersenang senang. Mereka tertawa bahagia di kala
HAPPY READINGDibawah Lisa ibunda lexsa sedang menyiapkan sarapan untuk suami dan kedua anaknya. Sedangkan reval ditugaskan oleh sang ibu untuk pergi membangunkan adiknya.Sesampainya dikamar, Reval yang kaget saat melihat sang adik yang masih tertidur pulas diatas kasur miliknya lantas segera membangunNya."Lexsa bangun sekolah, ini udah jam berapa.""Woi beban keluarga bangun gak," ujarnya lagi lantas tidak ada respon dari adiknya.Tak menyerah, Reval pun melakukan sesuatu hal yang baru saja terlintas di otakNya. Ia yakin kalo adikNya sudah bangun, karna sebelum ia pergi membangunkan adiknya ia mencek Facebook milik Lexsa aktif 5 menit yang lalu."Oke, kakak hitung sampai 5 kalo kamu gak bangun bangun juga, hari ini detik ini menit ini kakak akan sita laptop kamu."Ucapan Reval berhasil membuat Lexsa bangkit dari tidurnya, "Jangaan!""Kalo gak mau disita sono pergi mandi, terus siap siap kesekolah, ingat! L
Happy Reading*******Selepas pulang sekolah keemat cowok itu segera pulang kerumah masing masing untuk bersiap siap melaksanakan Sholat jum'at berjamaah dimasjid.Dirga,Bara,Kevin,Vino yang kini duduk bersampingan, sekarang tengah fokus mendengarkan khutbah._____________________________Lain hal dengan ketiga cewek iniWirda Vanya dan Lexsa yang tengah asik menonton drama korea kesukaan mereka. Tiba tiba saja terdengar ada suara ketukan dari luar pintu kamar Lexsa."Sayang apa mama boleh masuk," seru sang ibu dari luar."Iya mah masuk aja, gak di kunci kok," teriaknya.Lisa yang masuk dalam kamar anaknya kaget melihat keadaan kamar putrinya sudah kaya kapal pecah. Betul kata Reval tikus pun males kalo masuk disini."Astagfirullah Lexsa, nih kamar apa bukan?""Hehehehe... nanti kami bersihin ma, Janji." Sedangkan kedua sahabatmya itu hanya menggaruk nggarukkan kepalanya."Yausudah, kalian makan si
Happy reading *********** Sesuai dengan janjinya setelah makan Lexsa Vanya dan Wirda pun segera membersikan kamar Lexsa yang kotor karna ulah mereka sendiri. _____________________ "Udah dong nangisnya, masa anak laki nangis nanti adek Riska kebangun loh." Kini bara mencoba menegangkan Rifky "Huu huu gak mau Lifky mau mama Lifky huuuuu." "Uu sayang sudah ya nangisnya gimana Rifky ikut om bara aja, ntar om bara beliin eskrim yang banyak gimana?" ujar bara lembut. Dirga yang tengah menjaga Riska dalam gendongannya terkejut dan mengnga nga saat mendengar Bara sahabatnya yang dikenal gagah nan maco bisa selembut itu. Rifky berhenti menangis. "Benelan om?" "Tapi rifky jangan nangis lagi kalo rifky masih nangis om gak jadi beliin eskrim." Mengusap sisa air matanya. "Aku nda nangis lagi om." " Yaudah hayok kita pergi beli eskrimanya," ujar bara yang langsung menggendong rifky. Setelah kep
Happy Reading**************"ASTAGA TELAT," ujar Vino saat melihat jam dinding dikamarnya."Dirga Vino Bara bangun kita bakal telat kesekolah." Vino bangkit dan langsung membangunkan sahabatnya."Ck apasih Vin gue masih ngatuk," ujar Dirga kembali memeluk Bara yang berada dismpingnya."Sudahi ngantuknya sekarang cepetan kalian bangun.""Lima menit lagi," ujar kevin memeluk Dirga."Sekarang udah jam tujuh," teriaknya.Dor seketika ketiganya membuka mata lebar lebar dan melirik ke arah jam."Keviiiinn kenapa lo baru bilang kalo sekarang udah jam tujuh."" Lah!."Segera ketiga berlari menuju kamar mandi. Dirumah Vino terdapat 4 kamar mandi. Setelah dengan ritual mandi, keempatnya segera memakai pakaian sekolah, untung saja Vino mempunyai tiga cadangan baju.Segera mereka berangkat dengan mengendarai motor sportnya masing masing terkecuali Vino yang nebeng dengan Bara.Tel
"Gak bisa." Dirga yang geram dengan Lexsa. " Lo tuh ya.""Apa," ujar Lexsa memajukkan wajahnyaDup jantung dirga tiba tiba saja berdebar begitu cepat saat ditatap oleh Lexsa dengan jarak dekat. Dirga yang mulai gugup segera memundurkan dirinya selangkah."L-lo kalo mau ngomong disitu aja, gak usah dekat deket. Najis."~~~~~~~~~~KANTIN"Alhamdulillah yaAllah," ucap Dirga yang baru saja selesai minum."Sumpah tuh pak arno botak gak ada hati apa, tega banget sama siswanya sendiri," ujar kevin."Sebenarnya kalo aja tuh cewek nyebelin punya rasa kasihan sama kita, mungkin hukuman kita akan sedikit ringan." ujar dirga kembali meminum minumannya."Iyah sih, tapi bentar deh gue mau tanya satu hal. Kok lo tadi tiba tiba gugup ngomongnya pas jarak lo sama Lexsa agak sedikit dekat?" Tanya Vino heran."Entahlah... trus bersamaan dengan jantung gue yang berdetak dengan cepat, mungkin karna efek kecapean. Tap