Share

Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan
Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan
Penulis: Desma Limb

Part 1: Dijebak Suami Sendiri

“Teganya kamu, Mas!” Anna menatap geram bercampur rasa sakit di hatinya untuk sang suami yang sedang duduk tenang di kursi sambil berpangku tangan di dada. Air mata pun mengalir deras di pipi wanita berparas cantik itu.

“Tapi kamu puas 'kan dengan permainan dia?” Danu bertanya dengan senyum sinis di sudut bibirnya. Pria itu lalu menoleh pada lelaki bertubuh tinggi kekar yang sedang merapikan pakaiannya kembali. Laki-laki berambut sedikit gondrong yang sudah disewa Danu untuk tidur dengan istrinya.

“Kamu boleh keluar sekarang. Ini uang bayaranmu.” Danu berdiri dari duduknya dan menyerahkan sebuah amplop yang isinya cukup tebal ke tangan pria itu.

“Okey, and thank you,” jawab pria itu dengan tersenyum puas. Ia pun sempat mengedipkan sebelah matanya pada Anna yang masih terus menangis dengan tangan memegang erat selimut yang menutup tubuhnya di atas ranjang.

Danu mengikuti laki-laki yang telah meniduri istrinya itu hingga ke pintu kamar hotel. Namun, sebelum keluar pria itu masih sempat berucap, “Istrimu legit banget. Ntar kalo kamu butuh saya lagi, jangan segan hubungin saya, okey?”

Danu tak menjawab, ia hanya menatap dingin. Sorot matanya seolah-olah sudah mempersilakan pria itu pergi dari sana. Kemudian, berjalan kembali menghampiri Anna dan berdiri sekitar satu meter dari ranjang.

“Gimana rasanya? Sakit 'kan? Tidur dengan orang yang tidak kita inginkan. Itu yang aku rasakan setahun yang lalu.” Danu menatap Anna dengan sinis.

“Kamu dendam karena ucapanku kemarin 'kan, Mas? Aku kan udah minta maaf, kenapa kamu masih nyuruh orang untuk meniduriku. Aku ini istrimu, Mas! Bukan istri pria itu.” Anna mengusap air matanya kasar. Ia teringat akan ucapan yang terlontar dari mulutnya berapa hari yang lalu pada suaminya itu.

“Oh, soal umpatan impoten dan loyo darimu?” Danu tertawa kecil. “Itu hanya pemicu aja sih. Soalnya aku memang tak berhasrat sedikit pun padamu. Kalau bukan karena kamu menjebakku dulu, tak akan pernah aku tidur dan harus nikah sama kamu!”

Anna terdiam, ia memang telah bersalah pada Danu. Ia sangat menyukai kekasih Andara, sahabatnya sendiri. Hingga di pesta ulang tahun Andara yang diadakan di sebuah villa di puncak, Anna menjebak Danu dengan obat, mereka pun berakhir di atas ranjang. Saat itu, Danu sangat luar biasa. Pria berusia 30 tahun itu bisa membawa Anna menuju puncak kenikmatan berkali-kali. Setara dengan keperawanannya yang ia serahkan pada Danu.

Andara yang menemukan kekasih dan sahabatnya tidur dalam selimut yang sama di pagi harinya, hanya bisa menahan luka dan kecewa. Ia pun merelakan Danu menikahi Anna sebulan kemudian. Anna dengan segala cara bisa membuat Danu terpaksa menikahinya.

Setahun menikah dengan pria idamannya itu, tak seindah bayangan Anna. Danu bersikap sangat dingin, bahkan Anna harus berusaha sangat keras untuk menghangatkan ranjang mereka, akan tetapi berakhir dengan rasa kecewa di hati Anna. Berkali-kali dikecewakan di atas ranjang, membuat Anna mengumpat suaminya itu tanpa sadar, pastinya sangat menyakitkan bagi seorang pria mendengarnya. Danu pun membalasnya malam ini.

“Aku akan menceraikanmu!” Ucapan Danu memutus ingatan Anna tentang awal pernikahannya dengan Danu.

“Apa?!” Anna berteriak kalap mendengar ucapan suaminya itu. Mulutnya sampai melongo dengan mata membelalak.

“Aku tidak suka punya istri yang sudah tidur dengan pria lain,” lanjut Danu sambil tertawa sinis. Ia pun kemudian berjalan menuju pintu keluar sambil bersiul senang.

“Kamu yang sudah membuat aku tidur dengan pria itu, Mas!”

“Oh iya, aku lupa. Hahaha. Ya udah, selamat tinggal, Anna. Kalau mau bersenang-senang lagi, silakan pesan sendiri teman tidurmu malam ini.”

“Tunggu dulu! Kamu nggak bisa pergi begitu saja, Mas! Kamu harus tanggung jawab atas semua ini!” teriak Anna lagi penuh amarah. Tanpa rasa malu pada tubuhnya yang tak berbusana, ia melompat turun dari ranjang mengejar Danu.

“Stop! Jangan mendekat! Aku jijik lihat tubuhmu itu!” Danu merentangkan satu tangannya ke depan.

“Kamu mau apa? Mau laporin aku ke polisi? Silakan! Siapa takut? Hahaha.” Danu terkekeh geli. Sebelah tangannya kemudian mengambil ponselnya dari saku celana bahannya, lalu mengacungkannya di depan Anna yang berdiri dengan napas terengah menahan tangis dan amarah.

“Semua adegan liar dan panas kamu dengan pria bayaran tadi, terekam semua di sini. Jadi jangan ceroboh kalau tidak mau kamu viral di sosmed.”

“Brengsek kamu, Danu!” umpat Anna dengan hati yang terluka. Pria yang sangat dicintainya selama ini, tega melakukan itu semua padanya.

“Kamu yang lebih brengsek, Perempuan Jalang!” balas Danu sembari membuka pintu kamar, lalu membantingnya dengan keras.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status