Share

ERIC DIPERMALUKAN SAAT BERADA DI BAR

“Tidak maksud apa-apa, Kek. Sepertinya beliau sedang sibuk sehingga tidak sempat mencarinya,” kata Danny menutupi.

Kakek Willam merasa ada yang aneh dengan jawaban Danny, beliau juga melihat sebuah kebencian dari mimik wajah sang cucu.

Drrrttt!

Ponsel sang kakek berdering, lelaki yang sudah senja itu segera bangkit setelah melihat sebuah nama di layar benda pipihnya.

“Kakek angkat telepon dulu ya.”

“Iya, Kek. Danny sama Meysa ke atas dulu ya.”

“He'em.” Kakek Willam mengangguk.

Danny membawa Meysa ke balkon kamarnya. Masuk ke kamar Danny membuat Meysa takjub karena kamar tersebut begitu luas dan mewah. Semua perabotan di kamar tersebut nampak mewah dan elegan. Seumur-umur Meysa baru memasuki kamar semewah itu.

Dulu, saat bersama Eric, ia hanya melihat dalamnya apartemen, itupun hanya sekali, sebab ia tidak pernah lagi mau diajak ke apartemen karena Eric selalu meminta dirinya bercinta dengannya.

Danny duduk di balkon kamarnya, menatap pemandangan di bawah sana dengan pandangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status