Share

SUDAH TERLAMBAT!

Keringat dingin tiba-tiba saja mengalir dari dahi mereka berdua. Mereka seakan mendengar ucapan tajam dari mulut sang tuan rumah. Apa mungkin Tuan Willam tahu kalau mereka berdua pelaku pembunuhan kedua orangtua Danny?

“Ma – na mungkin aku berniat jahat, Pa?” Tuan Ibra tertawa kecut, menyembunyikan rasa geroginya.

Tuan Willam mengangguk pelan, “Bagus kalau kamu tidak ada niat jahat. Danny pun begitu.” Jawaban Tuan Willam tidak membuat mereka berdua lega sama sekali.

“Ya terus kenapa kita dihukum begini, Kek? Memang apa salah kita?” heran Eric.

Tuan Willam menghela nafas sejenak. Menunduk entah kenapa. Seakan-akan beliau memiliki beban yang sedang mengganggunya. Ketika beliau tengah menghadapi masalah, beliau sering menunduk untuk berpikir. Tuan Ibra tahu betul sifat sang ayah.

“Papa punya masalah?” Tuan Ibra bertanya penuh kehati-hatian.

“Tidak ada. Masalahku hanya pada kalian berdua yang tidak pernah berubah sejak dulu,” jawabnya penuh makna.

Eric mendengus kesal, ia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status