Share

Bab 12. Wajah Sang Ibu

Edo hari ini benar-benar kelelahan, dia membaringkan tubuhnya di pagar teras Istana Erwin yang terbuat dari batu, angin malam membuatnya tertidur lelap.

Seorang wanita berkursi roda mendekati Edo yang tertidur di pagar teras Istana, Merlia bermaksud menyendiri dan mencari angin segar.

Pesta penyambutan kepulangannya telah usai, dia ingin menyendiri. Selama ini dia sudah mendapatkan semua yang dia inginkan, menjadi terkenal, hidup mewah, namun semua itu ternyata tak membuatnya bahagia.

Wajah murung yang berusaha ditutupinya dengan tersenyum tak bisa menutupi kesedihan yang tampak di matanya.

Ada sebuah lubang di hatinya. Sebuah lubang yang tidak bisa di isi dengan harta atau apapun juga. Sebuah lubang yang teramat dalam berisi rasa penyesalan karena telah membuang anak pertamanya.

Rasa penyesalan itu terpahat dengan jelas di kepalanya dan menghantuinya setiap saat. Anda

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status