Share

Mediasi

Beberapa hari kemudian, panggilan mediasi pun ditujukan padaku dan Haris. Dalam sebuah ruangan tertutup, kami bersama kuasa hukum masing-masing dipertemukan. Sementara itu, seorang hakim muda yang bertugas sebagai mediator duduk di kursi utama.

Acara diawali dengan pembacaan poin-poin gugatan kuasa hukumku sementara kuasa hukum Haris beserta mediator tampak serius menyimak.

"Kepada saudara tergugat, apakah delik yang disampaikan saudara penggugat benar adanya?"

Haris terpekur sementara aku harap-harap cemas menanti. Pasalnya, tak begitu yakin jika Silvy bisa memaksa Haris mundur di tahap mediasi ini. Sejauh yang kutahu, mantan suami bisa sangat keras kepala ketika menginginkan sesuatu.

Haris mengangkat muka dan menjawab mediator. "Tidak benar, yang mulia."

Aku mengumpat dalam hati. Apa segitu susahnya mengakui kesalahan?

Gugatan yang kusampaikan terkait pengalihan hak asuh sudah disertai bukti cukup. Terlebih sebab Cipta mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status