Share

Menguak Tabir

Didorong rasa penasaran yang teramat dalam, aku meminta satpam yang bekerja di rumah Haris untuk mencari rambut tuannya beserta rambut anak Silvy.

Besoknya rambut itu sudah dikirim ke butikku. Aku menimbang-nimbang plastik dengan zip lock ketat itu seraya mengamati dua helai rambut didalamnya.

"Kamu yakin harus melakukan ini?" selidik Ambar yang sengaja kuundang untuk percakapan rahasia.

"Aku yakin, Kak. Keculasan Silvy harus dihentikan."

Kata-kataku yang penuh kesungguhan, membuat Ambar tidak lagi berusaha membujuk. Serta-merta dia mengambil sampel rambut dari tanganku.

"Baiklah, tapi akan butuh waktu untuk mengetahui hasilnya."

"Tak apa, Kak. Asal kebenaran bisa diungkap."

Usai pertemuan dengan Ambar, aku tak membuang waktu untuk bertemu kenalan lama, manusia serba bisa jika menyangkut pencarian informasi.

"Ada perlu apa, Tiara? Kukira kamu tak tinggal di bumi lagi."

Basa-basinya yang kasar berh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status