Share

Part 31

POV Naya

Aku berpikir bahwa ada suatu hal yang lebih penting daripada sekadar percaya. Tindakan dunia ini penuh dengan pemimpi. Tidaklah banyak orang yang berani maju dan mulai mengambil langkah pasti untuk mewujudkan visi mereka.

Sekarang aku baru sadar, jika semua perbuat baik atau buruknya kita di masa lalu. Itu akan membuahkan hasil pada kita di masa depan. Biarlah malam ini Ibu dan Lela tidur dirumah itu. Aku sudah tidak mau ambil pusing lagi pada mereka.

Mas Arman masih setia dengan diamnya. Wajahnya pucat, mungkin dia pusing memikirkan semua permasalahan yang terjadi.

"Mas, kita makan dulu ya. Singgah di warung makan," ucapku ketika kami memasuki daerah yang banyak penjualnya.

"Iya, Nay. Mas juga lapar. Sepertinya lambung Mas kambuh," jawabnya masih fokus menyetir.

"Kalau gitu kita makan dulu. Kamu berhenti aja di warung Padang. Aku juga lapar," sahutku lagi.

Tidak lama kemudian, mobil berhenti di parkiran warung nasi Padang. Mas Arman hanya selera makan di warung ini, karena d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status