Share

Part 32

POV Naya

"Itu yang buat aku kesal, Umi. Dia nggak bisa tegas, harusnya kan dia tegas. Apalagi itu bukan Ibunya," jawabku kesal.

"Tapi kan kita udah sepakat buat nutupin dulu kalau Arman udah tau siapa Ibu kandungnya," sahut Ibu.

Ah aku lupa, ternyata Mas Arman semalam menahan semua kekesalannya demi menjauhkan aku dari ancaman peletnya Ibu.

"Tadi Mpok Atik nelpon, Umi."

"Bilang apa Mpok Atik, Um?"

"Hhmm... dia bilang kalau si Jubaidah sama anaknya udah pindahin semua barang-barangnya ke dalam rumah kalian."

"Astaghfirullah! Beneran, Umi? Kok bisa?" tanyaku beruntun. Aku gemetar mendengar berita yang di sampaikan oleh Mpok Atik. Bagaimana bisa Ibu dan Lela bisa masuk ke dalam rumah kami. Untung saja aku sudah mengamankan semua perhiasan dan uangku. Jika tidak, pasti akan dijarah oleh mereka berdua.

"Kamu yang sabar. Hadapi ini semua dengan kepala dingin, jangan gegabah. Ingat, kita punya Allah." Umi berusaha menenangkan aku yang sedang gelisah. Bagaimana tidak, pisah rumah saja kami se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status