Share

Bab 89: Utang Moral

Bab 89: Utang Moral

**

Di sepanjang permainanku bersama Idah tadi siang, aku juga mencari-cari peluang, atau celah untuk bisa membawa Idah kabur. Tidak bisa hari ini, mungkin besok, atau lusa. Demikian pikirku.

Tapi aku tidak menemukan celah itu. Penjagaan di rumah Menteng jauh lebih ketat dari yang aku bayangkan sebelumnya.

Berbeda dengan rumah Pluit yang setiap hari hanya dijaga seorang sekuriti—Bondan, Wisnu, dan Reynold tidak masuk hitungan.

Rumah Menteng dijaga khusus oleh empat anak buah Big Boss, yang dalam sehari-hari mereka berpenampilan seperti tukang kebun, tukang taman, atau sopir, kecuali siapa pun dia yang berpangkat Danru—komandan regu, semacam itu.

Dalam perjalanan pulang ke Pluit, aku terus melamun. Aku mereka-reka ulang apa yang aku lakukan sepanjang hari tadi di rumah Menteng.

Bondan yang mengemudi hanya berdiam diri di belakang lingkar setir. Aku pun tak ingin ngobrol dengannya. Sepanjang kisahku dari B

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status