Share

Bab 25. Hamil Tua

"Ehmmm, terserah Cama aja," jawab Fariz.

"Mami ingin sama papi apa sama Cimes?" tanya Salma membuat mereka terkekeh.

"Hahaha, Mami ngikut pilihan kamu aja, Sal! Kalau kalian mau salah Cimes, ya Mami sama Papi," jelas Reva.

"Ya udah, Mi. Mami sama Papi aja, bikin adiknya Fariz!" goda Fariz.

"Iiih! Dasar ya kamu, Riz!" Reva keluar kamar dengan lumayan salah tingkah.

Fariz dan Salma masih ngobrol pelan di kamar putrinya. Anak kecil yang masih linguistik seperti itu, serasa ingin selalu di dekapan mereka berdua setiap saat. Seperti Salma tadi, ditiduri begitu putrinya merupakan sentuhan luar biasa yang sangat memberinya kebahagiaan. Fariz itu kalau melihat putrinya, sudah pasti ingat Salma, begitu pula sebaliknya.

"Capa pengen cubit, Cam!" Fariz menahan jarinya di pipi mulus putrinya.

"Ihh, jangan! Capa tuh kalau lihat putri cantik ini, selalu saha keinget dengan Capa," ungkap Salma.

"Nggak cuma Cama. Capa pun begitu, Sayang!" Fariz menatap istrinya dengan tersenyum.

Salma mengus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status