Share

Bab 31

"Huuussttt....," ora usah diladeni, wis Ndang maju! Opo koe ngenteni kalah nembe maju?" Kata seorang pemuda yang berasal dari Jawa dan sudah menetap lama di dekat rumah Alina. Ia berbicara dengan logat Jawanya yang begitu kental hingga membuat teman-temannya pun menertawakannya, karena apa yang ia katakan selalu terdengar lucu bagi teman-temannya.

"Apa sih! Koe Kabeh ora jelas blas!" Kata pemuda yang bernama Tono itu dengan raut wajah yang kesal. Selalu terlalu pergi meninggalkan warung lontong itu menjauhi beberapa teman-temannya dan lebih baik ia memilih pulang.

Hahahaha..... hahahaha.....

Di tempat lain, Rama dan Dion sudah sampai di sebuah markas milik Panji yang berada di pusat kota.

"Bro sorry ya! Lo jangan marah, gue hanya menjalankan tugas dengan baik," kata Rama yang memasukkan Dion ke dalam sel di ruangan bawah tanah.

Dion duduk bersandar di dinding, tatapannya menarawang menatap langit-langit sel tahanan yang mengurungnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status