Share

Bab 32

Panji memaksa Maria untuk masuk ke dalam mobil. "Sayang sakit banget tanganku," kata Maria dengan menampilkan wajah yang sendu.

Di balik air matanya Maria yang mengalir, ia menyunggingkan senyum di ujung bibirnya yang tipis. Ia berhasil membuat Alina dibenci oleh orang tua Panji dan pasti mereka tidak akan membiarkan Alina berdekatan dengan Panji. Maria tahu sendiri bagaimana Aron, pria tua yang tingkat perfeksionisnya tinggi dan itu menurun pada Panji yang sudah sedikit memudar.

"Hentikan tangisanmu!" Sentak Panji tanpa menoleh kerah Maria. Kedua matanya menatap lurus ke jalan yang terlihat ramai.

"Sayang kamu berani membentak aku? Aku sedang hamil sayang, kenapa kamu tega sekali hanya demi perempuan kampungan itu, kamu berani membentak aku sekarang!" Kata Maria semakin tersedu-sedu.

Setelah menempuh perjalanan lebih dari dua jam Panji dan Maria tiba mension. Setelah pintu gerbang dibuka Maria masuk dan Panji meninggalkan mension itu lagi.

Panji mengendarai mobilnya dengan kecepatan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status