Share

Bab 15

Tanpa berpamitan pada Emak, aku dan Mas Ibas meninggalkan kampung halaman. Dengan harapan hidup kami tak akan diganggu oleh kehadiran Mas Romi. Rencana awal suamiku, kita akan pergi setelah anak ini agak besar. Tapi, melihat keadaan yang semakin memberi celah pada Emak dan Mas Romi, mempercepat akan lebih baik.

Kebetulan melalui teman-teman Mas Ibas, kami bisa mendapatkan kontrakan dengan harga yang relatif murah dan jauh dari harga pasaran.

***

Ketika sampai di kontrakan yang akan kami tempati, aku syok. Apa lagi ketika masuk ke dalamnya. Luasnya tiga kali lipat dari rumahku. Hanya saja ini bangunan tua. Terlihat dari temboknya banyak yang retak. Kemudian ternit ada beberapa yang sudah roboh.

"Mas, apa kita akan tinggal di sini?" tanyaku sembari mengedarkan ke setiap sudut ruangan.

"Iya, Dek. Untuk sementara waktu. Kalau rumah kita sudah terjual, kita pindah. Ini satu-satunya kontrakan yang paling murah, Dek. Kebetulan si empunya rumah, sedang butuh uang untuk membayar hutang. Lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status