Share

Rekan satu tim

Janda Lugu Tetanggaku 9

Bab 9

Satu team dengan Mbak Dian

“Sudah selesai, Mbak?”

Aku menyambut Mbak Dian yang keluar dari ruangan HRD. Hari ini adalah interview penentuan diterima atau tidaknya Mbak Dian bekerja di kantorku.

“Sudah.” Mbak Dian tersenyum semringah.

“Terus, hasilnya apa?” Aku menjejeri langkahnya.

“Nanti dikabari,” jawab Mbak Dian mengangguk.

“Jangan khawatir, Mbak, nanti aku bantu meyakinkan Pak Andre,” kataku ikut senang.

Semoga saja Mbak Dian bisa bekerja di sini bersamaku satu divisi. Aku nggak masalah kok, semisal gaji Mbak Dian disamakan dengan aku yang lebih senior. Kasihan, Mbak Dian punya tanggungan anak. Kalau aku kan enggak. Gajiku utuh malah ditambahin sama Mas Azka. Rencana aku ingin membeli mobil impianku sendiri nanti kalau tabunganku sudah cukup.

“Mbak Dian pulang naik apa?” Tanyaku. Kebetulan ini sudah jam makan siang.

“Nggak tahu, nih. Naik gojek paling,” sahut Mbak Dian.

“Aku mau ngajak makan siang, sih ….” ucapku ragu, takut Mbak Dian menolak. Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status