Share

Bab 471

Perkataan Angga membuat Alya merasa sangat tidak nyaman. Bahkan, ekspresi dan nada bicara Angga yang percaya diri membuat perkataannya tadi terdengar benar.

Apa yang tidak ada, dibuat seakan-akan ada.

"Kalau nggak ada apa-apa, seharusnya kamu akan cuek saat mendengarku berkata seperti itu. Lagi pula, kebanyakan orang nggak akan merasakan apa-apa bila luka mereka yang sudah sembuh disentuh."

"Begitu, ya?" Alya terkekeh pelan. "Pak Angga, luka yang sudah sembuh memang nggak akan sakit saat disentuh. Tapi bila kamu memukul luka itu dengan tongkat, apa kamu berani bilang itu nggak sakit?"

Mendengar ini, Angga mengangkat alisnya.

"Aku hanya mengatakannya dengan santai, tapi kamu mendeskripsikannya seserius itu? Atau mungkin, orang yang terluka itu masih belum sembuh karena lukanya terlalu parah."

Saat ini, senyum di bibir Alya perlahan menjadi dingin.

"Kamu salah paham, aku sungguh nggak peduli."

Angga mengangkat bahunya. "Bos, kalau kamu bisa mengesampingkan masalah pribadimu dan fokus pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status