Share

46. Budi Persahabatan

Angin malam masih menguping pembicaraan dua insan di balkon itu. Tak ada kekhawatiran sebab volume suara yang tak akan menjangkau wilayah lain. Mario mengernyit. Sebuah permintaan yang tak biasa, meskipun itu cukup mudah.

“Siapa lagi yang mau kamu singkirkan, Sayangku?” Mario membelai lembut pipi Una. “Bukannya sumber kesialan hidup kamu sudah tidak ada lagi?”

“Aku memang sudah bebas dari Reza. Tapi aku merasa ada kutu busuk lain yang menghalangi kesenanganku, nih.”

Mario mengalah. Ia pun meminta informasi tentang kutu busuk yang disebut sang pacar. Una pun tersenyum, lalu mengeluarkan smartphone-nya, memperlihatkan foto profil media sosial seorang pria berwajah datar.

“Heru Kalis Novian? Ada apa dengan orang ini?”

Mata Una berkedip pelan, lantas menyipit kala ingatannya mundur ke dua belas jam lalu.

***

Dua belas jam sebelumnya ....

“Aku pergi dulu, Una,” ucap Mario yang sudah rapi.

“Tunggu, Mario!”

Una melangkah cepat. Memberi satu kecupan panas pengantar kerja pada lelaki kaya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status