Kota Ming Yin adalah kota yang cukup sibuk di Propinsi Hui Shan, Negeri Ming. Penduduk kota ini bergerak cepat bagaikan waktu yang berputar untuk melaksanakan aktivitas mereka sehari-hari.
Kehidupan di Kota Ming Yin bagaikan cerita dongeng, karena perbedaan mencolok akan terlihat di kota ini saat terang di pagi dan siang hari, dan saat gelap di malam hari.
Pada saat terang atau di pagi hari, kota ini sangat indah dipandang karena terletak di kaki pegunungan Huashan yang terkenal dengan keindahan dan alam sejuknya. Belumm lagi pergerakan penduduk kota Ming Yin yang mobilitasna sangat tinggi untuk melakukan kegiatan mereka sehari-hari.
Pepohonan yang sejuk dan hijau membuat mata merasa segar melihatnya. Belum lagi udaranya yang bersih, membuat siapapun akan betah di kota ini.
Tapi itu saat suasan kota ini terang di pagi hari dan siang hari.
Kalau malam tiba, kota ini mendadak menjadi kota mati, karena seluruh penduduk yang bergerak melakukan aktivitasnya di pagi sampai sore hari, jika malam tiba bagaikan dicekam ketakutan dengan bersembunyi di rumah masing-masing.
Adapun yang ditakutti penduduk kota Ming Yin adalah kabut putih tebal yang selalu datang menyelimuti kota ini dari arah pegunungan Huashan. Kabut yang dingin ini konon membawa berbagai makhluk buas yang langsung bisa menyeret siapa saja ke dalam kabut ini untuk lenyap selama-lamanya, jika sampai tersentuh oleh kabut putih tebal ini.
Walaupun selalu ada ancaman jika malam tiba di kota ini, namun penduduk kota seakan enggan untuk pindah dari kota yang banyak memberikan sumber rejeki bagi mereka ini. Mereka memilih tetap bertahan hidup di kota Ming Yin daripada pindah ke kota lain yang belum tentu menghasilkan buat mereka.
Asal penduduk kota tetap berada di dalam rumah mereka, kabut putih ini tidak bisa mengusik mereka. Seakan rumah mereka telah dipasang penangkal untuk kabut putih misterius ini. Sipa yang memasang penangkal buat kabut putih misterius ini masih menjadi misteri bagi penduduk kota Ming Yin.
Tidak ada yang tahu asal usul kabut putih misterius ini. Konon kabut putih ini sudah ada sejak lama, dan selalu menghantui kota Ming Yin di malam hari. Tujuan dari kabut putih ini yang selalu mendatangi kota Ming Yin di malam hari saja juga menjadi misteri yang tidak terpecahkan oleh penduduk kota Ming Yin.
Tidak adanya aktivitas di malam hari, membuat penduduk kota Ming Yin sangat efektif dalam bekerja untuk mengejar waktu yang singkat bagi mereka. Tidak ada waktu santai bagi penduduk kota ini di waktu terang. Mereka benar-benar memanfaatkan waktu yang diberikan kepada mereka untuk beraktivitas.
*****
Salah satu penghuni kota Ming Yin ini adalah pemuda miskin yang sudah sebatang kara bernama Zhou Shen. Pemuda ini bekerja sebagai nelayan penangkap ikan di sungai Huang Shin yang mengalir di kota yang sangat sibuk ini.
Sungai Huang Shin merupakan sungai yang jernih dan juga merupakan pelabuhan bagi kapal-kapal yang berdagang di Kota Ming Yin. Sungai ini kaya akan ikan yang berlimpah ruah.
Zhou Shen menangkap ikan di pagi hari dan menjualnya pada siang hari di pasar-pasar yang tersebar di kota Ming Yin. Jika hari sudah menjelang malam, Zhou Shen beserta seluruh penduduk kota segera menutup diri untuk diam di rumah masing-masing.
Pemuda miskin ini hanya mendapatkan sedikit perak yang cukup untuk kebutuhannya hari itu saja, karena waktu kerja yang singkat baginya. Tapi bagi Zhou Shen, itu sudah cukup untuknya melewati hari tanpa kelaparan.
Zhou Shen tinggal di rumah kecil pinggiran kota Ming Yin yang dekat ke arah pegunungan Huashan. Jadi kabut putih yang meneror penduduk kota ini pasti melewati depan rumahnya dahulu sebelum menuju ke pusat kota.
Selama ini Zhou Shen selalu aman dan tidak diganggu sama sekali oleh kabut putih misterius yang membawa berbagai makhluk buas yang berbahaya ini.
*****
"Zhou Shen ... kamu tidak menangkap ikan hari ini?" tanya salah satu pembeli ikan langganannya yang selalu membeli ikan Zhou Shen.
"Tidak paman, kapal penangkap ikan lagi dipakai pemiliknya jadi aku tidak bisa sewa untuk hari ini!" ujar Zhou Shen.
"Kamu makan apa hari ini, jika tidak menjual ikan?" tanya paman pembeli ikan ini.
"Tidak tahu paman Zhang ... paling aku memancing ikan saja di danau dekat pegunungan!" ujar Zhou Shen.
"Jangan sampai kemalaman di jalan ... ingat bahayanya kabut putih!" pesan paman Zhang.
"Baik paman ... aku akan secepatnya kembali sebelum sore hari agar bisa sampai ke rumah tepat waktu," ujar Zhou Shen.
"Kalau kamu tidak mendapatkan makanan hari ini, kamu bisa mampir ke rumah paman!" tawar paman Zhang ini.
"Terima kasih banyak paman Zhang ... akan aku pertimbangkan!" jawab Zhou Shen dengan ramah.
Perjalanan Zhou Shen ke Danau Yin Nan yang terletak di pegunungan Huashan ini menghabiskan waktu kurang lebih dua jam perjalanan dengan berjalan kaki, tapi tanpa lelah pemuda ini menjalaninya demi untuk mendapatkan sedikit ikan yang bisa ditukarkan dengan perak untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Kehidupan Zhou Shen yang sangat miskin ini dijalaninya dengan penuh ketabahan.
Orang tua Zhou Shen hilang tertelan kabut putih yang melanda kota Ming Yin ini saat mereka terlambat sampai ke rumah setelah menjual ikan di pasar.
Danau Yin Nan jarang dikunjungi penduduk kota Ming Yin karena konon ada naga emas raksasa yang hidup di dalamnya. Beberapa penduduk kota pernah melihat kemunculan naga emas ini, walaupun tidak bisa membuktikannya.
Banyak yang menghubungkan munculnya naga emas raksasa ini dengan makhluk buas di dalam kabut putih yang sudah banyak memakan korban penduduk kota Ming Yin, termasuk orang tua Zhou Shen. Beredar kabar kalau naga emas raksasa yang ada di dalam kabut putih ini yang menelan siapa saja yang ditemuinya saat malam hari.
Makhluk buas di dalam kabut putih ini, tidak pernah ada yang melihatnya, sehingga penduduk percaya saja dengan apa yang didengar oleh mereka.
Ada juga penduduk yang mempercayai kalau kabut putih ini tidak berisi makhluk buas ataupun naga emas raksasa, melainkan hanyalah kabut putih dengan portal dimensi yang membawa makhluk hidup yang tertelan kabut putih ini menuju ke alam atau dimensi lain.
Zhou Shen lebih mempercayai teori portal dimensi ini walaupun rasanya mustahil. Namun kepercayaan ini dapat membangkitkan semangatnya karena merasa orang tuanya masih hidup di suatu tempat di alam lain.
Penduduk kota Ming Yin memilih mencari aman dengan mempercayai penduduk kota yang melihat naga emas ini daripada nekad ke danau ini untuk membuktikannya.
Zhou Shen sudah berulang kali ke Danau Yin Nan, tapi belum pernah melihat naga emas raksasa yang dikabarkan sebagai penghuni danau ini.
"Aku harus menangkap ikan yang banyak hari ini ... jika tidak, bisa-bisa aku kelaparan untuk beberapa hari ke depan," tekad Zhou Shen dalam hati.
Zhou Shen tidak menyadari kalau takdir yang membawanya hari ini ke Danau Yin Nan akan mengubah hidupnya yang biasa-biasa saja menjadi penuh petualangan.
Hidup yang juga penuh mara bahaya yang akan dijalaninya mengikuti takdir yang telah dilimpahkan kepadanya.
Zhou Shen yang tidak berhasil mendapatkan perahu untuk menangkap ikan memutuskan untuk memancing ikan saja di Danau Yin Nan yang terletak di kaki pegunungan Huashan. gdanau yang juga pernah memberikan ikan yang banyak untuknya saat kapal untuk menangkap ikan di sungai tidak bisa disewanya.Kehidupan penduduk kota Ming Yin kebanyakan berpusat pada perekonomian daripada kependekaran. Jarang sekali penduduk kota ini yang berkeinginan menjadi pendekar. Kemungkinan besar karena kota ini aman dari gangguan perampok maupun bandit lainnya.Zhou Shen memang sangat mengagumi pendekar yang banyak tersebar di Negeri Ming. Keinginan kuatnya adalah menjadi pendekar pedang yang sangat sakti melebihi pendekar manapun. Tapi tinggal di kota yang tidak ada satupun perguruan silat ditambah seluruh penduduknya lebih cocok berdagang dan usaha lainnya membuat keinginannya sangat tidak masuk akal.Lama kelamaan keinginan Zhou Shen menjadi pendekar juga lenyap. Hanya bertahan hidup saja yang ada di pikirannya
Zhou Shen sangat girang mendapatkan pedang yang sangat bagus di danau Yin Nan. walaupun tidak berhasil mendapatkan ikan seekor pun, perut Zhou Shen tidak merasa lapar sama sekali sekarang.Begitu mengenggam pedang sakti ini, mendadak Zhou shen merasakan sensasi yang luar biasa di tubuhnya. Berbagai gerakan ilmu pedang langsung terbersit di benaknya."Apa ini? Kenapa aku jadi tahu berbagai jurus pedang?" pikirnya dengan perasaan bingungnya.Zhou Shen langsung menguasai jurus pedang padahal dia hanyalah orang biasa yang tidak mengerti jurus ilmu bela diri sama sekali."Apa karena pengaruh pedang sakti ini ya? Kenapa pedang sebagus ini berakhir di danau Yin Nan?"Tidak henti-hentinya Zhou Shen memikirkan keberuntungan yang didapatnya hari ini.Zhou Shen langsung bisa memainkan jurus-jurus pedang yang indah menggunakan pedang yang didapatnya dari danau Yin Nan ini."Wow .... hebat sekali! Aku langsung jadi pendekar pedang hanya dalam semalam saja! Sangat tidak masuk akal ... tapi ini anug
Zhou Shen tidak menyadari kalau pedang sakti yang dia temukan ini adalah Pedang Naga Emas yang banyak diincar oleh pendekar-pendekar di dunia persilatan.Pedang Naga Emas merupakan pedang legenda yang bisa membuat pemiliknya hidup dalam keabadian tanpa perlu berkultivasi seperti kultivator.Pemilik Pedang Naga Emas juga otimatis langsung menjadi pendekar pedang ternama dengan berbagai jurus pedang yang langsung tertanam di benaknya.Pedang ini mampu mengubah orang yang biasa-biasa saja dalam semalam menjadi pendekar pedang sakti yang sulit dikalahkan.Aura pedang Naga Emas tanpa Zhou Shen sadari akan menyulitkannya karena aura pedang ini langsung terdeteksi oleh ribuan pendekar yang sudah lama mencari dan mengincar pedang legenda ini.Hidup Zhou Shen yang biasa-biasa saja dan membosankan akan menjadi hidup yang penuh tantangan dan bahaya setelah dia memiliki Pedang Naga Emas.*****Zhou Shen masih melakukan kegitannya seperti biasa. Hanya saja kali ini dia membawa Pedang Naga Emas yan
Pendekar Pedang Zhou merupakan julukan yang diberikan oleh penduduk kota Ming Yin kepada Zhou Shen yang berhasil mengusir ribuan pendekar yang berusaha merebut pedang ini darinya.Harapan penduduk kota adalah agar Zhou Shen juga bisa mengusir kabut putih misterius yang selalu meneror penduduk kota setiap malam. Mereka sudah muak dengan ketakutan yang menghantui mereka selama ini jika malam tiba.Semula tidak ada harapan bagi penduduk kota ini melawan kabut putih ini, karena tidak ada seorangpun penduduk kota yang mahir ilmu bela diri.Namun sejak munculnya Pendekar Zhou, harapan besar dilimpahkan ke pundak Zhou Shen untuk melenyapkan dan mengusir kabut misterius ini selama-lamanya dari kota Ming Yin."Pendekar Zhou ... kami harap kamu bisa mengusir dan melenyapkan kabut putih yang datang setiap malam ke kota kita ini!" kata walikota Mao mewakili penduduk kota Ming Yin. "Aku telah mengumpulkan sumbangan dari penduduk kota ... semua ini untukmu Pendekar Zhou, kalau kabut putih ini benar
Kemunculan Pedang Naga Emas tidak hanya menarik perhatian pendekar-pendekar dunia persilatan, namun juga menarik perhatian kultivator dari Dunia Atas yang sangat menginginkan pedang ini.Kultivator ini yakin kalau Pedang Naga Emas dapat mempercepat kultivasi mereka hingga mencapai tingkat keabadian, bahkan tingkat Dewa Nirvana.Energi Pedang Naga Emas yang muncul kembali sangat kuat hingga memancar ke Dunia atas.Beberapa kultivator mulai berusaha memasuki Dunia Bawah baik lewat jalan dimensi maupun lewat reinkarnasi.Selain itu, munculnya pedang Naga Emas yang memancarkan aura yang kuat membuat bangkitnya pedang kembaran dari Pedang Naga Emas yaitu Pedang Naga Iblis yang terpendam jauh di dasar samudra.Pedang Naga Iblis dihuni oleh Naga Iblis yang sama saktinya dengan Naga Emas di Pedang Naga Emas.Tapi untuk keabadian, masih belum jelas apakah Pedang Naga Iblis dapat membuat hidup pemiliknya menjadi abadi tanpa perlu berkultivasi.Sama halnya dengan Pedang Naga Emas, siapapun yang
Sejak menemukan Pedang Naga Emas dan mulai berhasil melenyapkan Kabut Putih Misterius, banyak penduduk kota Ming Yin mengenal Zhou Shen sebagai Pendekar Zhou.Bagi mereka ,dengan adanya Pendekar Zhou yang melindungi kota Ming Yin maka tidak akan ada lagi kabut putih misterius ataupun penjahat-penjahat yang hendak merampok kota ini.Pendekar Zhou bahkan lebih terkenal dibandingkan walikota Mao yang mulai kalah pamor dengan pendekar ini.Bahkan banyak warga yang mengusulkan agar Pendekar Zhou menjadi walikota baru mereka menggantikan walikota Mao.Namun Zhou Shen tidak tertarik untuk mengurusi kota Ming Yin. Tujuannya adalah mengumpulkan harta yang lumayan agar dia bisa berpetualang nantinya tanpa khawatir kekurangan biaya.Juga dia berhutang budi kepada walikota Mao yang telah banyak membantunya sehingga dia bisa seperti sekarang ini."Pendekar Zhou ... kalau sempat mampir ya untuk pembukaan toko kami di pusat kota" pinta salah satu penduduk kota Ming Yin.Tiap ada pembukaan toko baru,
Setelah memastikan keadaan kota Ming Yin sudah aman dari segala macam bandit dan pendekar luar kota yang mencarinya, Zhou Shen mulai meninggalkan kota yang penuh kenangan baginya ini. Zhou Shen mendengar dari beberapa pendekar yang berdatangan ke kota Ming Yin kalau ada Naga di desa Wu Han yang terletak tidak jauh dari kota Ming Yin. "Aku harus ke sana untuk memastikan ada atau tidaknya naga yang disebutkan oleh pendekar asing ini. Mungkin saja hanya rumor, tapi lebih baik dipastikan saja." Walikota Mao mengantarkan Zhou Shen hingga ke gerbang kota Ming Yin. "Selamat jalan Pendekar Zhou! Semoga kamu menemukan apa yang hendak kamu capai ya!' kata walikota ini memberi semangat. "Semoga ya, walikota Mao! Kalau sudah beres, aku akan kembali kok ke kota ini, jadi jangan khawatir ya!" kata Zhou shen memberi semangat juga kepada walikota Mao. Bayangan Zhou Shen yang berjalan kaki dengan membawa Pedang Naga Emas perlahan-lahan menghilang dari pandangan walikota Mao. ***** Zhou Shen me
Desa Wu Han tidak seperti desa-desa lainnya yang penduduknya hidup dari pertanian dan nelayan.Penduduk Desa Wu Han kebanyakan adalah pandai besi yang menempa pedang dan perisai, serta sebagian lagi bekerja sebagai pengawal atau penjaga tempat hiburan di kota-kota sekitarnya.Jadi tidak heran kalau desa ini agak sepi. Hanya terdengar suara dentingan logam saat pandai besi membuat pedang untuk pesanan ataupun untuk dijual di toko-toko kecil mereka.Desa Wu Han juga terletak di kaki pegunungan, jadi udara sejuk akan menerpa begitu tiba di desa ini.Zhou Shen juga tanpa kesulitan berhasil tiba di Desa Wu Han.Tidak terlihat kalau di desa ini merupakan tempat bersarangnya naga yang disebut-sebut ada di desa ini.Keadaan Desa Wu Han yang terlalu ramai dengan suara-suara pandai besi menempa logam sangat tidak mungkin untuk ditinggali naga yang disebut-sebut ada di desa ini."Maaf paman .... aku mendengar rumor adanya naga di desa ini, apa itu benar paman?" tanya Zhou Shen kepada salah satu