Share

12

Mainan kayu berbentuk beruang yang menggantung di atasnya sudah tak asing lagi. Lucifer memandang mainan itu, ia sesekali berkedip dan mengalihkan pandangan ke langit-langit ruangan. Sepertinya sudah gelap di luar rumah, tampak langit-langit yang menggantungkan sebuah bola menyala terang berawarna keemasan. Tanpa sadar tangan-tangan mungil Lucifer bergerak seolah ingin meraih beruang kecil yang bergerak pelan oleh hembusan angin malam. Lalu sebuah tangan besar muncul dan menutup mata Lucifer, tangan hangat yang sedikit kasar.

“Tidurlah sebentar, aku tidak ingin Harin kesusahan,” ucap si pemilik tangan besar dengan suara berat yang sangat khas seperti suara pria yang baru terbangun dari tidurnya. Seperti sihir, tubuh mungil Lucifer terlelap dan kesadarannya kembali ke Zois.

“Sudah bangun?” tanya Herman yang masih memangku kepala Lucifer. Badannya ia sandarkan dengan tangan melipat di depan dadanya. Sepertinya ia juga tidak sengaja tertidur beberapa saat, dapat dilihat

Wupi Verlouna

Terlalu banyak alasan untuk menunda sesuatu. yok semangat untuk diriku.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status