Share

114. Alexander memberikan kuliah pada Somers

Keesokan paginya.

Somers menghubungi Alexander agar segera ke kediamannya lagi.

“Aku sudah punya jawabannya,” ujar Somers yang tetap pada posisi seperti biasa.

“Jadi Kakek sudah memutuskan untuk menghentikan proyek memiliki saham mayoritas WR-Oil? Apa buktinya?”

Somers berdeham sekali sebelum membalas, “Kau lihat masih ada sisa bercak darah di lantai. Kau tahu itu darah siapa?”

Pandangan Alexander terhujam ke bawah dan melihat memang ada kotoran bekas darah. Dia mengendus aromanya, memastikan bahwa ini memang bau yang biasa dia cium ketika di medan perang. Ini darah manusia.

“Aku tidak tahu ini darah siapa.”

Somers menyunggingkan senyuman jahat di wajahnya. Dengan dingin dia berkata, “Itu adalah darah Pablo, ayah mertua mu.”

Alexander kaget. “Aku tidak mengerti. Bisakah Kakek menjelaskannya padaku?”

Tentu Somers dengan senang hati menjelaskannya. Soal perjanjian, dijelaskannya secara gamblang dan detail dari awal sampai akhir.

Mendengar penjelasan yang panjang lebar tersebut sampa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status