akaaak terima kasih sudah membaca ya đ¤ jangan lupa baca juga buku saya yang berjudul DIBUANG KELUARGA DINIKAHI PEWARIS TERKAYA dan ISTRI PENGGANTI DUDA AROGAN, terima kasih
Batara baru saja mengira bahwa yang ia lihat di hadapannya ini adalah sesosok vampir. Tetapi bukan, itu adalah Jest Alexander Suh. Pria yang ditargetkan dalam kecelakaan, yang beberapa waktu lalu ia lakukan atas suruhan Selim.Bibirnya mengatup rapat saat mata Alex menghujamnya dengan tajam. Batara tidak pernah menemukan pria setampan itu saat tersenyum dan sekilas menunjukkan giginya yang tampak memiliki taring.âKamu mengenalku dengan baik ternyata,â ujarnya.âA-aku tidak melakukan apapun padamu. Aku hanya disuruh,â ucap Batara ketakutan karena langkah yang diambil oleh Alex saat maju guna mendekat kepadanya itu seperti membawa kegelapan malam yang ada di belakangnya berkumpul menjadi satu.âAku belum memintamu mengatakan apapun tetapi kamu sudah mengaku terlebih dahulu?â Alex tertawa hampir tak terdengar. Ia kembali memandang Batara, senyum dan tawa yang sebelumnya ia perlihatkan kini tidak tampak lagi.Yang terlihat di sepasang mata Alex yang seperti serigala itu adalah kebencian
Baru setelah mungkin berlalu sekitar lima belas menit, Batara menanggapi panggilan Selim yang berkali-kali tak menuai respon itu.âKe mana saja kamu?!â tanya Selim, lebih terdengar menghardik.âMaaf, Pak Selim. Aku ketiduran. Semalam tidak bisa tidur soalnya.ââKamu sudah pindah ke rumah barumu?ââIya, aku sudah pindah ke kontrakan yang baru.âSelim mendengus kesal, tampak tidak puas dengan jawaban yang diberikan itu.âKamu tahu âkan apa yang harus kamu lakukan selanjutnya?â tanyanya. âAku mau kamu menjebak Alex sesuai rencana. Kali ini ... tidak ada kegagalan. Harus Alex yang terlibat, tanpa kesalahan! Mengerti?ââBaik, Pak Selim.ââKoordinasikan nanti dengan Vera, kalian yang tentukan waktunya!ââIya, aku akan hubungi Vera nanti.ââBagus. Aku tutup panggilannya.âSelim menekan warna merah pada layar sentuh di ponselnya kemudian melemparkan benda pipih warna hitam itu ke atas kursi kemudi yang ada di sampingnya.Matanya masih belum beralih dari Alex dan Lara yang sedang berada di dala
"Masuklah lebih dulu ke kamar Neo, nanti biar aku yang antar makanan milik papa," pinta Lara sembari meraih tangan Alex dengan matanya yang sama sekali tak berpaling.Kecemasan melandanya, ia hampir menangis jika tak ingat ada Selim di depan mereka sekarang ini."Iya, baiklah. Terima kasih."Lara mengangguk, menggandeng tangan Alex kemudian menunduk di depan Selim seraya berujar, "Aku pergi dulu."Tidak menunggu pria itu akan menjawabnya ataukah tidak, Lara tidak peduli.Sebenarnya jika boleh pun, sekarang ini Lara lebih memilih untuk mengumpat atau mencakar wajahnya.Tidak akan mungkin Lara lupakan bahwa sekalipun dia terlihat manis dan bersahabat, dialah yang telah menimbulkan kecelakaan itu. Dalang yang harus bertanggung jawab untuk kondisi anak-anaknya. Dan mungkin juga ... atas kondisi Alex sekarang ini.Punggung kecil Lara dan tingginya tubuh Alex bisa disaksikan oleh sepasang mata milik Selim yang belum beranjak satu inchi pun dari tempat ia berdiri.Lambat laun menyaksikan ke
Alex dan Lara bergegas keluar dari kamar rawat Neo bersama dengan Zio yang digandeng olehnya. Mereka berpapasan dengan Rafael yang kedua alisnya terangkat saat bertanya, âApakah Zio sudah memberi tahu Pak Alex?â âSudah, Raf. Terima kasih.â Mereka lalu menuju ke ruang ICU kembali. Rasanya sangat bahagia mendengar Shenina bangun. Harapan yag selama beberapa hari terakhir ini mereka langitkan kini telah mendapati kenyataan yang baik. Lewat Zio yang memberi tahu mereka, akhirnya ... Lara dan Alex bisa melihat wajah anak gadis mereka yang sedang membuka mata di dalam ruang ICU. Terlihat beberapa dokter dan perawat memeriksanya di dalam sana. Lara tak bisa menahan air mata harunya. Alex menariknya ke dalam pelukannya. Bahagia mereka telah bisa mereka genggam sekarang. âShen benar-benar sudah sadar, Alex,â ucap Lara lirih. Setitik air matanya menetes penuh dengan haru. âSyukurlah ... karena memang sudah terlalu lama dia berada di dalam sana, Lara.â Tak berapa lama, dokter keluar dan m
âBicara apa manusia satu ini!â Lim, bodyguard yang membersamai Neo tentu saja langsung marah mendengar apa yang baru saja disampaikan oleh pria itu. Ia meraih kerah kemeja Selim, menariknya bangkit dan mendorongnya menjauh dari hadapan Neo. âApa yang kamu bicarakan, hah?!â tanyanya sekali lagi. Sepasang matanya yang terlihat seperti mata elang menerpa Selim dengan penuh amarah. Lim tahu betul siapa Selim, siapa yang menyebut dirinya sebagai âPamanâ di depan Neo ini. Lim dan anak buah Alex yang lain ditugaskan untuk mengamankan ruang rawat Neo dan Lara bukan tanpa alasan. Itu karena pria di hadapannya ini! Yang rasanya sudah sangat Lim ingin patahkan rahangnya karena sudah bicara sembarangan di depan Neo. Jika tak ingat ia harus bersikap baik dan seolah tak terjadi apapun, ia bahkan bisa membanting pria ini hingga patah punggungnya sekarng juga. âYah! Aku hanya mengatakan kebenaran kok,â ujar Selim dengan santainya. Menepis tangan Lim yang masih bertengger di kerah kemeja yang i
Alex benar-benar sangat ingin mengumpat mendengar apa yang dilakukan oleh si Selim itu pada anak lelakinya. Tetapi hal itu ia urungkan.Ia sabarkan dirinya berulang kali. Ia tahan, ia tahu ia tidak boleh melampiaskannya sekarang sebab ada Neo yang melihatnya.Dan bukanlah sebuah hal yang baik membuat pria itu menyadari bahwa Alex sudah mengetahui apa-apa saja yang ia lekukan di belakang layar hingga menimbulkan kecelakaan dan nyaris merenggut nyawa anak-anaknya.Alex tidak ingin rencana yang telah ia susun ini musnah begitu sajaa.Ia menghela napasnya, tersenyum pada Neo seraya mengusap lembut pipi anak lelakinya itu.âPapa tidak mungkin melakukan itu, Sayang,â katanya. âpapa tidak akan melakukan apa yang dibilang sama paman Selim itu.âAlex menganggukkan kepalanya beberapa kali, melakukan gerak persuasif agar sekiranya bisa memengaruhi dan membuat Neo percaya bahwa memang inilah yang terjadi.Bahwa memang dia tak akan pernah melihat wanita lain selain Lara. Selain mamanya anak-anak,
Beberapa hari berlalu ....Akhirnya Lara bisa menjumpai Shenina di ruang rawat biasa.Ia telah diperbolehkan keluar dari ICU, dan harus melewati beberapa waktu observasi sebelum nantinya ia diizinkan untuk pulang.Lara sedang menyuapinya makan. Anak gadisnya itu duduk di tepi ranjang, berdampingan dengan Neo. Sementara Neo sibuk menikmati makanan dengan tangannya sendiri, Shenina melahap habis dari piring yang ada di yangan Lara.âMama, apakah adik Sky baik-baik saja?â tanya Shenina setelah makanannya habis dan ia meneguk minuman dari dalam gelas.Tanya yang rasanya tidak pernah absen disampaikan oleh Shenina adalah adik lelakinya, Sky.âBaik, Sayang. Hari ini Papa akan pulang ke rumah ya? Nanti kamu sama Neo dijagain sama mama dan tante Kalisha yang kebetulan besok libur, bagaimana?ââIya, Mama.ââPapa harus ketemu sama adik Sky juga. Besok papa yang jaga di sini, lalu ganti Mama yang pulang. kita usahakan untuk membagi waktu buat bisa gantian sama Shenina dan Neo. Okay?âLara dengan
Bagaimana cara Alex bisa tak sadarkan diri seperti itu? Jawabannya adalah Batara. Saat Alex masuk ke dalam mobilnya yang ada di parkiran rumah sakit untuk pulang, Batara sudah berada di dalam mobil Alex, menyusup, menunggunya masuk. Alex disekap menggunakan obat bius hingga tak sadarkan diri dan mobilnya dikemudikan oleh Batara menuju ke sebuah hotel tempat di mana Vera telah menunggunya. Vera melakukan ini sebagai bentuk kesepakatan yang ia lakukan bersama Selim, bahwa ia akan menjebak Alex untuk tidur dengannya, mendapatkan video tak senonoh mereka yang seolah sedang berselingkuhâatau terlibat cinta satu malamâyang mana video itu nantinya akan menjadi senjata Selim untk merusak rumah tangga Alex dan Lara. Dan ... Vera berpikir ia telah menikmati malam itu bersama dengan Alex. Bukaankah benar begitu? Karena pagi ini .... Saat ia membuka matanya karena silau matahari pagi yang menyelinap masuk dan memaksanya terjaga, ia hanya menjumpai dirinya seorang saja di sana. Tidak ada A