Pertempuran sengit antara Dewa dengan Iblis, Iblis bertujuan memusnahkan seluruh Alam Dewa, yang mengakibatkan seorang Dewi es bernama Bing Yiren mengorbankan dirinya untuk kedamaian dunia. Di reinkarnasi terakhirnya, dia terlahir sebagai Bai Yira. Dia bertekad untuk hidup dan menjadi dewa. Dia bertekad mengambil kembali miliknya, dan menghukum pengkhianat Alam dewa. Dia bertemu dengan Xieyun, mereka berjuang bersama mengembalikan seluruh hak dan kedamaian Alam dewa yang telah direnggut. Mereka melewati rintangan dengan tangguh dan berani.
View More'A-yun.' Gumam Yira tetap pada posisi mematung sembari menggenggam pedangnya.'Dia kembali.' Batin Yira sembari menatap kedatangan orang yang ditunggu, matanya tidak berkedip sedikitpun seolah sedang terpesona. Sesaat kemudian mata mulai terasa, buliran air memenuhi pandangannya. "A-yun!" Teriaknya sembari melepas genggamannya, dia berlari ke arah Xieyun berada. Kemudian, dia menghamburkan dirinya ke dalam pelukkan Xieyun. Air matanya menetes membasahi hanfu yang Xieyun kenakan.Terdengar isak tangis dari Yira, dia memukul ringan dada Xieyun sembari menyembunyikan wajahnya kedada Xieyun. "Kamu jahat!" Ucap Yira sembari terus memukul dada Xieyun. Dalam hatinya penuh kebahagiaan namun, air matanya tak kunjung berhenti.Xieyun tersenyum dan melingkarkan kedua tangannya memeluk Yira, dia membelai surai Yira dengan lembut tak lupa, dia juga mencium kepala Yira. Dia berkata dengan lirih, "Maaf aku datang terlambat."Mendengar ucapan Xieyun, dia mendongak menatap mata Xieyun dengan penuh ma
"Selamat Yira kamu sudah bekerja keras." Yira tersenyum sembari menyerahkan Bunga Teratai Api Biru kepada Tang Xueqi. Lalu Yira membisikkan sesuatu padanya yang membuat Xueqi tersenyum bahagia sembari berkata, "Jaga dirimu, aku akan merahasiakannya." Setelah Xueqi pergi, Yira kembali ke dalam kubah pelindung dan lanjut tidur. Kesokan harinya ...."Kita sudah sampai," Ucap Yira sembari tersenyum kemudian dia membuka celah agar teman-temannya bisa masuk. Karena jika tidak maka mereka akan merasakan sakit terbakar oleh pelindung Hu Gui Baohu yang memiliki tiga lapis termasuk atribut cahaya.Tiba-tiba para murid laki-laki keluar dengan gegabah mereka menodongkan senjata mereka ke arah Yinwei dan lainnya. "Yinwei?" Xuan terkejut saat keluar dari kerumunan melihat ada Yinwei dan dua orang yang tidak dia kenal berhasil memasuki pelindung."Mereka pasti musuh!""Benar!""Serang!"Xuan yang melihat itu segera mengehntikkan tindakan gegabah para murid tersebut. "Tunggu! Jangan gegabah," Setel
"Putramu adalah Wei Lu Xiao."Ucapan Yira sontak membuat semua mata yang berada disana melotot, mereka semua sangat terkejut dengan perkataan Yira, terutama Ketua sekte. Mo Yang terhuyung kebelakang mendengarnya, meski dia tidak yakin tapi dirinya yakin bahwa yang Yira katakan adalah kebenaran.Mo Yang perlahan melangkah mendekati Lu Xiao yang sama terkejutnya, dia membelai pipi Lu Xiao sembari menatapnya dengan tatapan penuh haru. Kemudian dia tersenyum dan memeluk Lu Xiao, "Sedari awal aku memang sudah merasa kita memiliki ikatan." Bisik Mo Yang ke telinga Lu Xiao."Tunggu Ketua!" Suara tetua Yue menginterupsi semua orang, semua perhatian beralih menuju tetua Yue. Kemudian dia mendekati Yira dan berkata, "Apa buktinya kalau dia memang benar tuan muda sekte Xutian!""Ketua jangan percaya dia hanya mengibul saja." Tambahnya sembari meyakinkan Mo Yang.Dalam hati Mo Yang dirinya sudah menerima Lu Xiao sebagai putranya meski tidak ada bukti yang konkrit. Sayangnya, dihadapan banyak oran
Yira duduk termenung menatap perutnya, seolah tidak percaya dengan yang dikatakan semua orang membuat Yira menyendiri. Dengan ragu dia memegang perutnya, senyum haru terukir di wajahnya saat merasakan sesuatu diperutnya.'A-yun, menurutmu dia akan mirip siapa?' Gumam Yira seolah sedang berbicara dengan Xieyun.Tiba-tiba Mo Xin datang dengan diikuti dua orang pria. "Yinwei, Lu Xiao!" Sapa Yira tersenyum senang melihat bahwa kedua temannya baik-baik saja. Kemudian Yira bangkit dan menghampiri Lu Xiao, dia berkata, "Kamu baik-baik saja kan?"Melihat anggukan Lu Xiao membuat Yira merasa lega dan mengelus lembut kepala Lu Xiao. "Kenalkan ini Mo Xin adik Xieyun. Mo Xin kenalkan mereka Yinwei dan Lu Xiao rekan dan anak angkat ayahku." Ucap Yira memperkenalkan mereka."Senang bertemu dengan kalian." Ucap Mo Xin dengan ramah."Senang bertemu dengan mu juga." Ucap Yinwei dan Lu Xiao bersamaan."Kak mereka dari ras Iblis?" Tanya Mo Xin yang penasaran pasalnya Yira bukanlah ras Iblis."Yinwei dar
"Tidak mungkin," Ucap Yira sembari mengerutkan keningnya, menatap curiga pada Mo Xin yang mengatakan kalau dirinya adalah adik tiri Xieyun. Dia berjalan menghampiri Mo Xin yang sedang bersandar pada dinding batu dan terus mengamatinya. "Hm ... kalau begitu biarkan aku memasuki Lautan Kesadaranmu." Mendengar ucapan Yira sontak mata Mo Xin membulat lebar, dia tidak menyangka kaka iparnya akan mengatakan itu untuk memastikan kebenaran. Dia mundur perlahan, dia menunjukkan wajah enggan untuk menerima permintaan Yira."Kenapa? Bukannya kamu menyebuk ku kakak ipramu?" "Itu ... bukan kah tidak perlu. Lihatlah aku, bukankah sudah mirip dengan kakakku?" Mendengar kalimat tersebut Yira lekas memukul ringan kepala Mo Xin dan berkata, "Baiklah, kalau begitu aku akan melakukannya dengan paksa," Kemudian Yira segera memegang dahi Mo Xin.*Lautan Kesadaran Spiritual Mo Xin*Disana Yira melihat Lautan Kesadaran Mo Xin sangat gelap, bahkan banyak kabut hitam yang menyelimuti namun dia tidak meraka
Mata Yira terbelalak, tubuhnya mundur seketika. Dia menatap seorang wanita di depannya dengan ekspresi kebingungan. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh orang yang kelihatannya seorang pelayan.'Permaisuri?' Batin Yira sambil celingukan mencari sosok yang dipanggil Permaisuri sayangnya, dia tidak menemukan sosok yang dia cari. Kemudian netranya kembali mengawasi wanita di depannya yang setia berlutut dengan kepala tertunduk."Permaisuri saya sudah siapkan sarapnnya," Ucapan wanita didepannya itu membuatnya kebingungan, dia tetap saja celingukan sampai wanita itu betanya, "Permaisuri mencari apa?" Mendengar ucapan dari pelayan tersebut membuat matanya terbelalak dan menunjuk dirinya dengan memasang wajah penuh tanya."Aku?" Ucap Yira yang kemudian dibalas anggukan oleh pelayan di hadapannya. Yira menunduk dan bepikir, 'Aku? Permaisuri? Apa maksudnya? Jelas-jelas sebelumnya aku dianggap manusia setengah Iblis."Maaf kamu pasti salah orang," Ucap Yira sembari bangkit dari tempat tid
Yira merasa jantungnya akan jatuh dari tempatnya melihat aksi ceroboh Lu Xiao. Sedetik kemudian, wajah Yira berubah tercengang melihat Lu Xiao. 'Dia berhasil masuk tanpa bantuan Kristal Darah!' Batin Yira yang terkejut."Aku berhasil!" Ucap Lu Xiao sembari merentangkan tangannya merasa bangga. Dengan senyumnya yang mengembang sempurna, dia tidak menyadari bahaya yang akan terjadi selanjutnya. Dengan senang dia berkata, "Lihatlah! Aku bisa masuk."Kemudian Yira megambil kembali Kristal Darah yang dia titipkan dan melangkah masuk bersam Yinwei disampingnya. Yira lantas menoyor kepala lu Xiao dan berkata lirih, "Membuat khawatir saja." PerJalanan mereka berjalan lancar hingga sampai ke tengah Lembang. Yira berhenti sejenak, dia melirik ke kanan dan kiri. "Berhenti!" Ucapnya lirih kemudian, dia melnautkan perkataannya, "Kita sedang diawasi, jangan sampai lengah.""Em ... " Yinwei dan Lu Xiao mengangguk bersamaan.Dalam perjalanan mereka melewati sebuah gua yang tertitip salju. Yira yang
"Hutan di Bukit Bintang."Perkataan Mo Yang semakin membuat Yira yakin tentang apa yang dipikirkan. Dia melirik Lu Xiao sembari membatin, 'Tapi aku belum cukup bukti untuk mengatakannya.'"Kak Mo maaf tapi, bisakah kita berbicara secara pribadi?" Tanya Yira dengan sedikit ragu. Dia menatap mata Mo Yang di hatinya dia tidak berharap banyak. "Baiklah," Jawaban Mo Yang sukses membuat senyum Yira terukir indah."Ayo ikut aku," Yira berjalan mengekori Mo Yang menuju suatu ruangan. Rupanya tempat mereka bicara adalah ruang pribadi Mo Yang. Netra Yira menyusuri seluruh ruangan, matanya terhenti pada sebuah lukisan wanita. 'Sepertinya aku pernah melihatnya.' Batin Yira sembari mengerutkan dahinya berusaha mengingat."Apa yang ingin kamu katakan?" Pertanyaan Mo Yang berhasil membubarkan lamunannya. Yira segera mendekat dan berkata, "Aku ingin minta ijin untuk memasuki Lembah Iblis." Perkataan Yira sontak mendapat respon aneh dari Mo Yang."Untuk apa kamu ke tempat berbahaya itu?" Pertanyaan Mo
Mendengar desas-desus bahwa ketua sekte sudah siuman dan mencari Yira, sontak membuat para tetua mendatangi Yira secara langsung karena Yira tidak kunjung datang memenuhi undangan. "Dimana dia?" Ucap tetua Yue ketus."Dia sedang ada urusan dan dia tidak ingin diganggu." Jawan Rumeng dengan tegas. Namun jawaban tersebut membuat raut wajah tetua Yue tidak senang. "Lancang!" Pekik tetua Yue, "He ... sudahlah biarkan gadis itu menyelesaikan urusannya dulu.""Tapi dia sudah lancang tidak memenuhi panggilan ketua," Ucapan tetua Yue membuat tetua Rue menghela nafas, dia menatap adiknya itu sembari menggeleng. Kemudian tetua Rue berkata, "Dia adalah penyalamat sekte ini, apakah seperti itu caramu berterimakasih?" "Kalau begitu sampaikan pesan ini padanya setelah urusan selesai," Ucap tetua Rue yang dibalas anggukan oleh Rumeng kemudian, mereka melangkah pergi meninggalkan Rmeng dan Yinwei yang sedang berjaga.Sementara di dalam kamar, Yira sedang berjuang menahan dua kekuatannya yang bergejo
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.