Julius pria berusia 30 tahun bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti mengenal Grace secara tidak sengaja saat pameran perusahaan, di mana saat itu Grace juga melakukan pekerjaannya. Grace wanita berusia 28 tahun seorang janda dengan seorang putri bernama Olla, hidup sebagai ibu tunggal membuat Grace harus bekerja.
Dari pengamatan Julius di mana Grace adalah wanita kuat yang bisa bertahan di kehidupan keras ini ditambah adanya Olla yang berusia 5 tahun, Olla tumbuh menjadi gadis kecil manis namun dewasa meski sisi kekanakannya masih terlihat jelas. Jalinan kisah Julius dan Grace baru berjalan kurang lebih lima bulan tapi sudah mengenal orang tua Grace dan dekat dengan Olla, tanggapan keluarga Grace juga sangat terbuka membuat Julius merasakan adanya suasana kekeluargaan dalam keluarga Grace. Julius sendiri tidak akan bertanya mengenai masa lalu Grace karena baginya itu hanya masa lalu dan saat ini adalah kehidupannya dengan Grace untuk membuka lembaran baru.
“Kalian sudah cukup lama ya bersama?” Julius mengangguk ketika Gilbert bertanya “ada tujuan ke depan?.”
“Sementara belum, Pak.”
Gilbert menghembuskan nafas panjang “wajar sih secara kalian juga baru mengenal apa lagi latar belakang Grace, apa orang tua kamu gak ada masalah?” Julius terdiam mendengar pertanyaan dari Gilbert “ya sudah nikmatin waktu bersama kalian.”
Julius sendiri sudah tidak tinggal bersama orang tua dan mengenai hubungannya dengan Grace pihak keluarga belum tahu banyak, Julius hanya mengatakan sudah memiliki wanita yang dicintainya tapi belum ada waktu untuk mengenalkan mereka. Alasan tepatnya adalah tempat tinggal orang tua Julius dengan dirinya jauh dan mereka berdua masih sibuk dengan pekerjaan mereka, bahkan Grace lebih sering tinggal di tempat Julius jika pulang malam dan orang tua Grace tidak mempermasalahkan.
Hubungan mereka memang baru berjalan lima bulan tapi karena sudah dewasa hubungan selayaknya orang dewasa yang membutuhkan pelampiasan, mereka berdua memang sudah tinggal bersama bahkan tidak jarang seperti suami istri pada umumnya. Julius sering menjemput Grace jika tidak sibuk atau menghabiskan waktu bersama Olla saat libur, seperti keluarga kecil pada umumnya. Pribadi Grace yang disukai Julius adalah perhatian meski banyak yang mengatakan negatif tapi tidak ketika bersama dirinya, sikap angkuh dan jelek yang ditampilkan akan hilang nenjadi hangat.
“Bahan makanan kamu habis mau belanja dulu atau gimana?” Julius menatap Grace yang duduk disampingnya “belanja dulu aja sekalian makan malam.”
“Apa pun katamu, princess” Grace mencibir rayuan Julius sambil mencubit pelan pinggangnya.
Julius sangat tahu jika Grace selalu malu setiap dipanggil dengan sebutan princess dan Julius sangat menyukai wajah merahnya setiap dia mengatakan hal itu, Julius sudah mengeluarkan uang cukup banyak untuk Grace mulai dari memberikan kartu kredit untuk kehidupannya dan Olla. Julius memiliki rencana untuk memberikan hadiah di ulang tahun Grace besok yang akan membuat tidak bisa lepas dari dirinya. Grace mengalihkan pandangan ke arah jalan sambil sesekali memainkan ponsel untuk membalas pesan dari seseorang, seakan tidak peduli dengan kehadiran Julius yang ada disampingnya.
“Belanja apa aja kita?” Julius mengikuti langkah Grace.
“Kebutuhan biasanya oh ya sama satu lagi sepertinya aku harus suntik bulan depan.”
“Pakai kartu kredit itu aja” Grace mengangguk “tapi nanti setelah menikah gak ada acara suntik ya secara aku ingin kasih Olla adik secepatnya.”
“Terserah.”
Julius mengikuti langkah Grace dengan mendorong trolly dari belakang sedangkan Grace mengambil belanjaan yang habis di tempatnya, Julius sebenarnya ingin segera menikahi Grace secepat mungkin hanya saja bagi Julius belum saatnya karena Grace pun lebih menikmati kehidupan mereka yang seperti ini.
“Udah semua?” saat melihat Grace mengecek trolly dan tak lama mengangguk pelan “aku makan di mana?.”
“Bungkus aja makan di apartemen kasihan nanti ice creamnya meleleh.”
Julius mengikuti perkataan Grace dengan membeli makanan untuk di bungkus dan memakannya di apartemen, seperti kebanyakan cewek di mana Grace juga suka membeli minuman kekinian. Jika Grace membeli minuman kekinian maka Julius memilih untuk membeli kopi, kecintaan pada kopi membuat Julius membeli perlengkapannya dan setiap liburan Grace akan dengan senang hati membuatnya. Sisa perjalanan mereka diisi dengan saling bercerita mengenai kondisi kantor seperti teman – temannya, Grace mempunyai salah satu teman akrab pria bernama Yusuf yang juga dikenal Julius dengan sangat baik bahkan istrinya..
“Jadi Yusuf akan keluar dari kerjaan?” Grace mengangguk “lalu akan ke mana dia?.”
“Bilangnya sih mau nerusin usaha keluarga gitu tapi entahlah” Grace mengangkat bahu “kasihan sih gak boleh punya anak dan dia tu sayang banget sama istrinya jarang ada cowok seperti itu.”
Julius mengangguk setuju bahkan pernah bertanya pada Yusuf kenapa bisa bertahan dengan istrinya yang sudah divonis dokter tidak boleh hamil, padahal diusia mereka sekarang ini banyak kasus perselingkuhan tapi tidak dengan Yusuf. Jawaban yang Yusuf berikan seakan mengingatkan Julius di mana Yusuf berkata menikah bukan hanya perkara anak tapi juga bagaimana pasangan itu melewatinya, rezeki yang Tuhan berikan kepada kita mungkin bukan untuk anak tapi kita bisa menyalurkan pada hal lain dan semua yang terjadi pada kita adalah ujian apa kita bisa melewatinya atau tidak. Hal ini yang membuat Julius nyaman untuk bercerita dengan Yusuf disamping itu istri Yusuf orang yang sangat cuek dengan sekitar, meski begitu mereka akan baik sama semua orang tanpa peduli apa yang telah dilakukan orang tersebut.
Julius dan Grace membawa barang belanjaan ke unit tempat tinggalnya, Julius memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sedangkan Grace menata barang belanjaan di tempatnya. Julius yang telah selesai mandi melihat Grace masih menata akhirnya membantu dengan menyiapkan makan yang telah dibeli dan mereka selesai bersamaan. Grace memutuskan makan terlebih dahulu setelah itu membersihkan dirinya, pakaian Grace sudah ada di tempat Julius begitu juga dengan Olla tapi tidak terlalu banyak karena memang Grace yang tidak ingin.
“Aku yang beresin kamu mandi aja” Julius menghentikan gerakan Grace yang akan mengangkat bungkus makanan mereka.
“Buang ini aja masa nunggu kamu” menggelengkan kepala “aku mandi kalau gitu, kamu mau aku pakai pakaian yang mana?” mengedipkan mata menggoda Julius.
Grace masuk ke dalam kamar dengan membawa tasnya meninggalkan Julius di depan, membuka ponsel memberi kabar pada orang rumah sebelum mengambil pakaian yang ada di lemari Julius. Pakaian yang mampu menyenangkan Julius pastinya dan setelah mendapatkannya Grace masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, tidak membutuhkan waktu lama hingga selesai mandi membuat Julius menatap penuh dengan gairah saat melihat penampilan Grace wanita yang dicintainya selama beberapa bulan ini dan telah mewarnai hidupnya.
“Natapnya jangan gitu nanti ada lalat masuk ke dalam mulut.”
Grace sangat tahu kelemahan Julius yaitu melihat dirinya berpakaian rumahan di mana hanya menggunakan kaos kebesaran tanpa bawahan atau celana, bahkan terkadang Grace tidak menggunakan pakaian dalamnya untuk memudahkan mereka melakukan kegiatan ranjang. Kebiasaan yang lain adalah duduk dipangkuan Julius sehingga memudahkan tangannya bergerak ke seluruh tubuh Grace terutama di tempat kesukaannya yaitu bukit kembar dan juga bagian bawahnya.“Kamu selalu bisa mengurangi stress aku” saat bibir Julius memainkan telinga Grace membuat suara desahan terdengar “kamu seksi sekali” meremas bukit kembar Grace “udah bilang nginap di sini?” Grace mengangguk pelan “bagus.”Julius mengangkat Grace agar duduk berhadapan dengan dirinya di mana Grace dapat merasakan miliknya yang tegang dan berdiri, gerakan perlahan yang Grace lakukan membuat Julius tidak tahan dibukanya pakaian Grace sehingga sekarang tampak bukit kembarnya yang sempurna meski sudah memiliki anak di mana warna merah muda
Pemandangan pertama yang Grace dapatkan adalah Julius tidur disampingnya dengan menggunakan pakaian lengkap, perlahan Grace menarik selimut menutupi tubuhnya yang tanpa busana tanpa membangunkan Julius. Tempat tujuan pertamanya adalah kamar mandi untuk membersihkan diri dari cairan yang berada di tubuhnya sehingga terasa lengket, menggunakan handuk baju saat keluar untuk berganti pakaian setelah selesai melihat ponselnya barangkali ada pesan yang masuk dan saat melihat pesan yang masuk segera dibalas.Sepasang tangan melingkar di perut Grace saat memasak membuat tersenyum kecil pasalnya Julius selalu manja dengan Grace setiap bersama, dimatikan kompor untuk berbalik menghadap Julius yang menatap Grace dengan penuh cinta. Tatapan Julius yang dalam terkadang membuat Grace terbang tinggi karena tatapan orang yang sangat mencintai pasangannya, kecupan ringan di bibir sebagai semangat Julius menjalani hari ini. Julius melepaskan pelukannya dengan membelai wajah juga rambut Grace pe
Masuk ke dalam ruangan setelah sebelumnya berbicara dengan Marcus tentang keinginannya untuk makan siang bersama yang langsung ditolak Grace tanpa berpikir panjang karena pastinya hari ini harus bertemu dengan Ramond. Rekan kerja Grace bukan yang ikut campur urusan pribadi apa lagi sang manager Rachel yang lebih suka hasil daripada hanya membicarakan masalah pribadi, pekerjaan yang tidak harus ditempat memudahkan untuk bertemu dengan Ramond atau Julius. Marcus meski berada dekat dengan tempat Grace tidak pernah mengetahui kedua pria tersebut, entah mungkin Tuhan masih belum mempertemukan mereka dalam satu waktu atau memang Grace yang punya segala macam alasan juga cara.“Hari ini yang pakai Pak Saiful siapa?” Rachel menatap ketiga anak buahnya.“Aku harus ke nasabah mungkin ampe siang tapi kalau lebih tinggal aja nanti pulangnya gampang” Devina mengangkat tangan dan membuka suaranya “kamu gimana?” mengalihkan pandangan ke Yusuf “bareng aja nanti tinggal aja dan aku hubun
Grace tidak habis pikir atas apa yang Ramond katakan dan setelah makan mereka memang melakukannya hingga menjelang jam pulang kerja, Ramond seakan tidak pernah puas dengan hanya satu kali permainan dengan Grace ditambah biaya yang dirinya keluarkan tidak sedikit sama sekali. Grace membenarkan pakaiannya setelah olahraga panas mereka berdua dengan Ramond yang sudah rapi di ruang tamu memainkan ponselnya, menatap Grace tidak pernah bosan bagi Ramond karena bentuk tubuh Grace membuat setiap pria akan jatuh hati dibuatnya.“Ayo aku udah siap” menatap Ramond yang masih sibuk dengan ponselnya.“Dana udah masuk ke rekening kantor untuk menambahkan dana milikku.”Grace membuka laporan kinerja dan dana yang dimaksud Ramond sudah masuk saat itu juga dengan segera Grace memberi kode bahwa ini adalah milik dirinya dan tidak lupa memberi kabar Rachel. Grace berjalan mendekati Ramond yang masih berkutat dengan ponselnya memberikan ciuman di pipi, tindakannya ini membuat Ra
Julius memandang wajah wanita yang dicintainya melalui video saat melakukan panggilan lewat ponsel, wajah andalannya sangat menggemaskan bagi Julius dengan perlahan menceritakan rencananya yang gagal bersama Yusuf karena pekerjaan kantor. Pernyataan yang Julius katakan membuat Grace terkejut namun tidak berlangsung lama karena menampilkan senyuman indahnya membuat Julius ingin menemuinya, pembicaraan mereka terhenti saat melihat Grace tampak kelelahan.“Cinta banget sama janda satu itu” Wilson menatap Julius dengan tatapan mengejek.Julius tersenyum simpul mendengar perkataan Wilson “kamu belum mengenal Grace dengan baik coba kalau kenal pasti akan berubah pikiran.”Wilson hanya mengangguk malas “mending sama Nathalie sana yang lebih daripada Grace, belum nikah pula.”“Justru karena sudah pernah menikah lebih pengalaman dan asal kamu tahu bagaimana panasnya dia di ranjang tapi aku gak akan bagi karena hanya konsumsi pribadi.”“Mau bahas cewek sampai kap
Pagi hari menyenangkan bagi Julius karena kehadiran Grace di hadapannya kali ini, ditambah memasakkan makanan untuknya. Kelemahannya semalam langsung hilang saat melihat Grace semalam dengan memeluknya erat, senyuman tidak pernah lepas dari bibir Julius membayangkan bagaimana nanti pernikahan mereka berdua jika benar-benar terlaksana. Grace dihadapan Julius tampak bingung dengan sikapnya saat ini dan hanya bisa menggelengkan kepala, memilih untuk fokus dalam makan dengan tidak peduli pada bagaimana Julius saat ini.“Sayang” Grace menatap Julius dengan senyum tengilnya membuat menarik nafas perlahan “aku bakalan keluar kota deh urusan kerjaan.”“Berapa lama?” Julius langsung menatap serius “Yusuf ikut?.”Grace menggelengkan kepala “gantian dan sekarang memang waktu aku pergi, berapa lamanya Mbak Rachel bilangnya seminggu bahkan lebih.”“Lama amat memang ngapain aja?” Julius tampak tidak suka dengan jawaban Grace.“Ya kira kamu mau aku lama lagian mana en
Menatap Olla yang saat ini berada di belakang sambil sesekali bercerita dan membuat Julius tertawa mendengarkan Olla bercerita dengan beberapa kali menanggapi ceritanya, sedangkan Grace memilih memainkan ponselnya dengan membalas pesan dari Ramond. Suasana dalam mobil semakin ramai karena cerita yang Olla berikan mendapatkan tanggapan dari Julius, akhirnya Grace menghentikan kegiatan di ponselnya dan memasukkannya ke dalam tas untuk ikut menghabiskan waktu bersama mereka. Grace memandang sekitar di mana Julius membawa mereka ke salah satu restoran all you can eat kesukaan Olla dengan seketika teriakan menggema di dalam mobil.Julius bersama Olla mengambil daging yang disediakan di salah satu tempat meninggalkan Grace seorang diri untuk menyiapkan makanan yang mereka ambil nanti, Olla datang bersama Julius meletakkan daging di atas meja kemudian berburu kembali meninggalkan Grace kembali. Grace hanya bisa menyiapkan pemanggangan bersama salah satu staf restoran, setelah pemangg
Milik Julius selalu memuaskan untuk Grace meski tidak sehebat Ramond tapi bisa memuaskannya sudah cukup ditambah uang Julius sama banyaknya dengan Ramond, Grace melepaskan penyatuan mereka perlahan dengan Julius yang tampak lelah entah berapa kali mencapai klimaks. Membersihkan diri di kamar mandi dan menggunakan pakaian untuk berjaga seandainya Olla tiba-tiba masuk ke dalam kamar, mengambil posisi di samping Julius untuk ikut masuk ke dalam alam mimpi setelah menutup tubuh tanpa busana Julius dengan menggunakan selimut.Bangun terlebih dahulu membuat Grace menghabiskan waktu memasak untuk mereka berdua yang bersiap dengan aktivitasnya, Grace tadi sudah mengirim buku pelajaran Olla hari ini beserta dengan pakaian dari rumah orang tuanya. Menatap hasil masakannya yang ada di atas meja dibarengi dengan dua pintu kamar terbuka menampilkan Olla dan Julius dengan wajah khas bangun tidurnya, Julius menghampiri Olla dengan menggendongnya menuju meja makan Grace tersenyum menatap mere