Setelah memergoki Alice dan Rio di caffe itu, aku sempat berpikir kenapa mereka melakukan semua itu. Jahat sekali mereka tega-teganya melakukan tindakan kriminal seperti itu.
David dan Anna yang benar-benar sudah geram sekali ingin membawanya ke pihak yang berwajib agar mereka diadili. Kali ini aku menahannya, karena kita harus menyusun rencana terbaik untuk semua ini. Dan kita juga harus mengintrogasi Alice terlebih dahulu dan apa tujuan dia untuk semua ini.
Saat disekolah aku sama sekali tidak menemukan Alice kemana dia, apakah kali ini dia punya firasat akan terbongkar suatu rencana yang telah iya susun dengan baik.
Tiba-tiba David dan Anna mengajakku berdiskusi dirumahku, dan kali ini mungkin akan berjalan dengan lancar untuk mengintrogasi dia.
Akhirnya merekapun datang kerumah, sambil menyiapkan makanan David menyusun rencana awal.
"Oh ya Dav gimana rencana awal kita apa?" Tanya Anna dengan serius
"Tumben lo serius "
"Heh bego ini juga demi kebaikan lo berdua"
"Udah udah jangan ribut ntar mamah gue marah."
Sesuai rencana David menelpon Alice untuk mengajak makan malam di sebuah caffe, setelah makan malam David membawa Alice kerumah ku dan kebetulan sekali mama sedang pergi ke luar kota jadi hanya ada aku dan Anna.
David mengirim pesan padaku untuk mempersiapkan tempat introgasi yang aman.
"Ra siap ya gue kerumh sama Alice"
Setelah menerima pesan itu, lalu David datang. Alice tak sadar bahwa itu rumahku dia mengira itu rumah David, setelah itu kita langsung mengintrogasi dan menekan dia supaya mau mengakui pervuatannya.
"Nah sampe" David menurunkan Alice dengan ekspresi kalem
"Kamu mau apasi tumben ajak aku"
Tiba-tiba Anna dan aku keluar, dengan kaget nya Alice bergegas ingin cabur dari rumahku namun tak bisa pergi menghindar begitu saja.
"Ayo sekarang lo ngaku, lo ada hubungan kan sama Rio!!" Tegas Anna
"Apasi lo sembarangan banget kalo nuduh orang, emang lo lo pu bukti apa?" Dengan kesalnya Alice menjawab
"Heh otak lu dimana si lo beraninya melakukan tindakan kriminal ini, lo ngelakuin ini buat apa?!"
Alice terkaget ketika aku menunjukan video dia yang sedang mengobrol dengan Rio. Namun kali ini Alice tak dapat mengelak dan akhirnya dia menjelaskan tujuan dan maksud apa dia melakukan semua itu.
"Oke gue jelasin ke kalian semua!" Dengan perasaan sangat menyesal Alice menceritakannya
"Jadi gue itu sodaranya Rio, saat itu dia datang kerumah gue meminta bantuan gue untuk mengancurkan lo Ra, dan dia melakukan itu karena dia kesal ya itu karena lo menolak untuk diajak balikan."
"Terus hubungan sama David apa?" Tanya Rara
"Gue saat itu benar-benar jatuh cinta sama dia, tujuan gue mengekang dia dan agar dia menjauhi lo itu semua bagian dari rencana gue, agar lo hancur sehancur hancurnya Ra."
"Jadi lo juga yang ada dibalik kecelakaan gue dan David?" Tegas Rara
"Iya ra, tadinya Rio berharap David dan lo mati. Makanya dia nekat nyuruh orang buat mengintai kalian, dan yang menyerempet lo lo wa bersepeda itu gue Ra." Alice menjelaskan sambil nangis dengan banyak penyesalan
"Ahhhhhhh Anjing!!!" Dengan kesal David mengatakan perkataan yang amat kasar
"Lo cewe atau iblis sih, lo mau aja diperbudak Rio. Lo tau gak yang lo dan Rio lakuin itu tindakan kriminal, sehingga membuat gue koma dan tangan kaki Rara patah. Gue gak akan tinggal diam gue bakal laporin kalian ke polisi biar di tindak lanjuti." Tegas David
"Dav gue bener-bener menyesal" sambil menangis Alice menyesali banyak penyesalan
"Nyesel lo bilang, pikir pake otak sebelum melakukan tindakan. Tunggu waktunya gue bakal hubungin papa gue untuk menangkap Rio dan juga lo!!!"
Tidak lama kemudian setelah kami bertiga mengintrogasi Alice, tak sangka keesokan harinya Alice dikeluarkan dari sekolah. Setelah kami pulang sekolah kami melihat Alice dibawa ke kantor polisi untuk di proses.
Sungguh tak disangka, tega sekali Rio dan Alice melakukan itu padaku dan juga David. Tapi aku bersyukur karena sekarang sudah tidak ada orang yang akan mencelakaiku dan juga David.
******
Tepat hari ini hari Sabtu, aku berencana akan mengunjungi rumah David aku ingin mengajak dia pergi ke rumah Anna dan aku punya rencana untuk mengadakan makan-makan dirumah ku.
"Hai Dav, lo mau anterin gue ke rumah Anna gak?"
"Apasi yang ngga buat kamu beb"
"Becanda lo gak lucu"
"Iya iya gue mau"
Sesampainya dirumah Anna, aku langsung mengajaknya kerumah ku. Disisi lain David bingung akan perasaan yang ingin ia utarakan padaku, disisi lain dia terbingung karena dia sudah berjanji hanya ingin menjagaku selamanya tanpa melibatkan rasa. Tapi kali ini berbeda, karena kami juga sudah dewasa sudah punya rasa yang berbeda terhadap lawan jenis.
Saat sudah makan malam David dan aku mengantar Anna pulang. Lalu dalam perjalanan David ingin sekali mengatakannya namun dia agak sedikit canggung.
Oke kita lanjut, saat diperjalanan David menghentikan mobil di pinggir jalan. Dia berkata serius untuk menjagaku kali ini dan dia benar-benar menyatakan perasaannya. "Ra sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu, cuma kamu taukan aku janji sama mama kamu untuk selalu menggantikan papa kamu dan selalu menjaga kamu" "Dav kalo becanda itu jangan soal perasaan bisa gak si" teramat kesal sehingga aku mengatakan itu "Ra!! Kali ini aku benar-benar serius, dari dulu kita bersahabat. Pastk dari salah satu ada yang mempunyai rasa, ya itu aku. Aku sungguh menyukaimu, aku mencintaimu layaknya ayah mu dulu ra" Aku terharu akan kata-kata David, mungkin memang ini jalan terbaik bagiku untuk menuju masa depan dan ini jalan kehidupanku yang baru. ******* Tak terasa kami sudah lulus SMA dan dari kami bertiga akan melanjutkan ke universitas yang sama. Dan rencananya David ingin melamarku, tapi aku harap papa datang dia
Setelah menikah, kami berencana untuk pindah kerumah baru. Rumah pemberian orangtua David sebagai kado pernikahan. Tak lama setelah itu mama datang kerumah membawa makanan kesukaanku. Mama selalu menanyakan keadaanku yang sekarang, karena baru kali ini dia merasa jauh dari aku. "Rara gimana kabar kamu sayang?" Tanya mama "Aku baik ko, mama gimana sama papa sehat?" Jawab rara "Sehat sayang, David kemana ko ga keliatan?" Tanya mama "Dia lagi istirahat dikamar ma, kecapean dia." Kata Rara "Mama kesini gak lama, mama mau pulang soalnya banyak kerjaan yang mau di selesain." Kata mama "Ko buru-buru sih, Rara kan masih kangen." Kata rara "Nanti mama kesini lagi ko sama papa" Tak lama setelah itu, David mengajaku untuk pergi berliburan, karena sudah lama juga tidak pernah liburan. "Ra gimana kalo minggu depan kita liburan?" Kata David 
Setelah sampai dirumah sakit, aku dan David langsung mencari ruangan yang mama tempati saat ini. Tak lama setelah itu aku melihat papa sedang duduk melamun dengan wajah yang sangat murung. Aku menghampiri papa dan berusaha menguatkan papa. "Pah gimana keadaan mama?" tanya rara dengan cemas "Mama sedang ditangani dokter sayang, kamu berdoa ya supaya mama baik-baik aja." jawab papa Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sama mama. Aku sangat berharap dokter mengatakan hal baik. "dok gimana keadaan mama saya?" tanyaku cemas "mama kamu baik-baik aja, hanya saja dia harus istirahat dengan baik dan juga harus menjaga pola makan dan juga kesehatannya." jawab dokter "emang mama saya sakit apa dok?" tanya David "mama kalian terkena demam tifoid atau sering disebut tifus (tipes)" jawab dokter "yaampun pah kok mama bisa sampai seperti ini" aku sedih karena aku tak bisa menjag
Setelah pulang dari rumah orang tuanya David, kita mampir ke toko parfum. Aku membeli beberapa parfum untuk persediaan 1 bulan ke depan.Sesampainya dirumah aku langsung memberikan makanan yang dititipkan oleh mama nya David untuk mama."Mah ini ada titipan buat mama dari mama nya David mereka juga titip salam buat mama" kata Ara"Wah makasi ya David" Kata Mama"Sama-sama mah" Jawab David"Kalian abis belanja ya?" Tanya mama"Iya ma abis beli parfum" jawab Ara"Yauda David ke kamar dulu ya, ara kalo mau temenin mama temenin aja dulu aku cape mau istirahat." Kata David"Yauda kamu istirahat aja" kata Ara Sampai saat ini hubungan aku dan David baik-baik saja dan amat bahagia. Aku harap kebahagiaan ini bisa aku rasakan sampai aku tua nanti.Hari minggu tepat sekali hari libur, aku dan David berolahraga dan tak sengaja aku bertemu Anna. Rasanya tak disangka
Satu minggu pun berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah setelah satu minggu menginap di rumah mama.Mama dan papa nya David senang sekali saat mendengar kabar bahwa aku hamil. Semoga dengan kehadiran anak ini, keluarga ku menjadi lebih harmonis.Saat itu juga, papa menawarkan pekerjaan kepada David. Papa ingin David bekerja dikantor papa, supaya saat lahiran nanti kita ada cukup uang untuk biaya persalinan."David, gimana kalo kamu kerja di kantor papa? Kan sekarang kamu udah punya istri, udah punya calon bayi nah supaya nambah penghasilan kamu kerja di kantor papa aja. Kebetulan kemarin ada salah satu karyawan yang mengundurkan diri" kata papa"Aku sih mau pah, tapi aku izin sama Ara dulu ya" kata David"Gak usah minta izin kali, aku udah setuju. Yakan pah" kata Ara"Eh sayang, ko kamu ada di sini sih?" Tanya David"Iya aku tadi mendengar perkataan papa" kata ara"Yauda kamu amb
2 bulan sudah usia kandunganku, kini aku semakin merasakan kesenangan. Karena ada satu nyawa yang hidup di dalam perutku, yaitu calon bayi ku.Hari ini aku meminta David untuk menemaniku ke supermarket, aku akan membeli beberapa keperluan untuk bulan ini."Nanti siang kamu bisa gak anter aku ke supermarket?" Tanya Ara"Bisa kok, kan hari ini aku libur" Jawab David"Emang kamu ini termengergi" kata Ara"Apa sih yang ngga buat istriku tercinta" kata DavidSaat di perjalanan, aku melihat Rio dan Alice sedang berhenti di pinggir jalan. Tampaknya mobil mereka mogok. David tak menyadari dan terus saja melintasi mereka.Sesampainya disupermarket, aku langsung mengambil keranjang belanjaan ku. Aku belanja cukup banyak, dan tidak lupa aku membeli susu untuk menjaga kesehatan janinku."Kamu yakin cuma beli satu susunya?" Tanya David"Iya, takutnya aku ga suka" kata Ara
Aku berusaha menghubungi David, namun ia tak kunjung menjawab telpon ku. Aku sangat cemas, aku takut jika hal buruk akan terjadi. Aku meminta pak supir untuk ngebut dan Anna berusaha menenangkanku.Akhirnya setelah sampai dirumah, aku yakin dengan situasi saat ini mereka tidak lagi mengikutiku. Saat itu David menelpon ku dan aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Maaf ya tadi gak aku angkat, soalnya lagi meeting. Oh iya ada apa Ara?" Tanya David"Tadi saat aku ke supermarket, ada mobil yang mengikutiku sampai aku pulang dia masih juga mengikutiku. Aku takut kalo itu mereka, aku takut kalo mereka akan balas dendam." Jawab Ara"Ara sayang kan udah aku bilang , kalo kamu mau beli apa-apa lewat online aja." Kata David"Ya aku pikir tadinya kondisi aman, karena aku pergi sama Anna dan pak supir." Kata Ara"Yauda mulai besok jangan kemana-mana kalo gak sama aku." Pesan David Saat itu
ni cara Saat itu juga aku tak berani membaca pesan dari siapapun. Aku takut jika mereka akan balas dendam. Aku berusaha menelpon Anna, aku ingin dia cepat pulang kesini.Sudah beberapa kali aku menghubungi Anna, namun Anna tak kunjung membalas. Aku hanya bisa berdiam diri, aku hanya bisa memikirkan gimana caranya selesai dari permasalahan ini.Hari ini David tidak masuk kantor, dia sakit dan terpaksa tidak berangkat. Saat itu aku menerima pesan dari nomor yang sama.Aku berusaha mengabaikannya, namun aku takut jika orang ini akan terus menerorku. Aku sedang melamun di dekat kolam berenang yang ada di rumah ku. David menghampiriku dan menanyakan ada apa sebenarnya.Aku tak berani mengatakannya, aku hanya bisa menangis dan terdiam."Ara, kenapa ko melamun" tabya David"Ga papa" jawab ara"Ko kamu nangis, ara ceritain ada apa?" Tany David"Aku udah gak bisa nahan semua