Share

Pembalasan Sang Dewa Iblis Asura
Pembalasan Sang Dewa Iblis Asura
Author: Kocheng Oyen

Ch.1 - Kubus Asura

*Wosss! Wosss! Wosss!

"Kejar dia! Jangan biarkan dia melarikan diri!"

Di sebuah hutan dengan pepohonan tinggi dan lebat, terlihat belasan orang sedang mengejar seorang pemuda. Mereka melompat dari satu pohon ke pohon lainnya dengan kecepatan konstan.

"Kekaisaran Jin sialan!" Pemuda bernama Xiang Fan itu mengumpat marah. Ia melompat jauh ke depan lalu berbalik, menciptakan belasan pedang energi kemudian di lemparkan.

"Padahal dia sudah terluka tapi masih bisa mengeluarkan kekuatan seperti ini."

Salah satu dari belasan pria pengejar menangkis semua pedang energi tersebut. Semua pedang energi terlempar ke berbagai arah, menancap di pepohonan dan tanah.

*Booom! Booom! Booom!

Semua pedang energi itu meledak, menumbangkan beberapa pohon besar.

"Teknik ledakan energi pedang Keluarga Xiang memang mengerikan. Sekali terkena mungkin tubuh bisa hancur." gumam salam satu pengejar.

"Cih, karena tubuh ku terluka dan energi ku terkuras banyak, aku tidak bisa memanipulasi jangka ledakannya." Xiang Fan terus bergerak.

Setelah berjam-jam Xiang Fan di kejar tanpa henti, beberapa orang muncul dari depan membuatnya berhenti di dahan sebuah pohon. Ia tidak bisa pergi ke kanan ataupun ke kiri karena di sana juga sudah ada yang menghadang. Dia benar-benar terkepung.

"Xiang Fan, menyerahlah! Kau tidak memiliki kesempatan untuk kabur."

"Menyerah lalu membiarkan kalian membunuh ku? Jangan bermimpi! Kalian telah menghancurkan keluarga ku dan melakukan pembantaian tanpa ampun hanya karena sebuah benda! Darah harus di bayar dengan darah!" Xiang Fan mengacungkan pedangnya, ekspresinya penuh kemarahan sampai matanya memerah.

"Salahkan keluarga mu yang berani menyimpan harta seperti itu. Sekarang serahkan saja harta itu maka Kekaisaran Jin mungkin bisa memberi mu penghargaan."

Tiba-tiba Xiang Fan menyeringai membuat orang-orang Kekaisaran Jin itu mengerutkan kening.

"Kenapa kau menyeringai seperti itu? Sangat menjijikkan."

"Aku dari dulu belajar susunan formasi secara diam-diam di hutan ini, beberapa formula yang aku buat aku taruh di area ini. Aku dulu berpikir jika mungkin ada orang-orang bodoh yang menyerang keluarga ku maka aku akan memancing musuh ke mari." Xiang Fan melakukan segel tangan.

"Gawat! Cepat pergi dari sini!"

Sebelum orang-orang Kekaisaran Jin itu pergi, puluhan susunan formasi muncul di area sekitar, mengeluarkan rantai energi yang mengikat seluruh tubuh para musuh hingga tidak bisa bergerak.

"Aku pikir susunan formasi yang aku taruh di hutan ini tidak akan berguna karena tidak mungkin ada yang berani menyerang keluarga Xiang ku. Tidak ku sangka akan berguna sekarang." Xiang Fan berjalan mendekati pemimpin orang-orang Kekaisaran Jin.

"Untuk mu yang memimpin pasukan dan sudah membuat ku terluka parah, akan aku jadikan darah mu sebagai persembahan untuk semua keluarga ku yang tewas!" Xiang Fan langsung memenggal leher orang tersebut.

Para pasukan Kekaisaran Jin lainnya ketakutan, mereka berusaha meloloskan diri dari rantai formasi namun usaha mereka sia-sia.

Xiang Fan secara perlahan menoleh ke belakang hingga para musuhnya bisa melihat sebelah matanya menatap dengan dingin hingga tubuh mereka bergetar.

"Kalian akan aku jadikan awal dari balas dendam dan kehancuran Kekaisaran Jin!" Xiang Fan menciptakan banyak pedang energi.

Semua pedang energi itu menancap di tubuh masing-masing musuh kemudian meledak keras. Tidak ada harapan para musuhnya hidup.

Tanpa membuang waktu, Xiang Fan kembali melesat di antara pepohonan. Orang-orang Kekaisaran Jin yang mengejarnya tidak hanya mereka jadi ia harus segera pergi sebelum yang lainnya datang.

Setelah berjam-jam, Xiang Fan melihat sebuah gua kemudian masuk ke dalamnya. Ia langsung duduk bersandar di dinding gua.

Wajah Xiang Fan pucat karena tubuhnya kehilangan banyak darah. Ia merobek jubahnya sebagai perban untuk menghentikan pendarahan luka di lengan kiri.

"Ugh.. agh.." Xiang Fan berusaha mengatur nafasnya, ia mulai mengingat kejadian penyerangan Keluarga Xiang.

Keluarga Xiang adalah keluarga besar di Kekaisaran Jin dengan Patriak mereka, Xiang Shin yang berada di Alam Spiritual tingkat 9. Terlebih ibu Xiang Fan, Huo Cai’er berada di ranah yang sama dengan ayahnya.

Sejauh yang Xiang Fan ketahui, kultivasi di bagi menjadi beberapa Alam.

- Alam Pemurnian Qi

- Alam Master

- Alam Spiritual

- Alam Raja

Masing-masing di bagi menjadi 9 tingkatan.

Dengan Keluarga Xiang yang memiliki 2 kultivator Alam Spiritual tingkat 9, mereka sudah tergolong keluarga yang kuat.

Xiang Fan sebagai Tuan Muda Keluarga Xiang memiliki bakat yang tinggi, di usia 15 tahun, dia sudah bisa mencapai Alam Pemurnian Qi tingkat 7. Di perkirakan 2 tahun lagi Xiang Fan akan menerobos ke Alam Pemurnian Qi tingkat 9.

Biasanya untuk mencapai Alam Pemurnian Qi tingkat 9, bahkan seorang jenis bisa menembusnya di usia 20 tahun.

Hal itu membuat Kaisar Jin tertarik hingga menjodohkan putrinya dengan Xiang Fan.

Sebagai seorang anak muda, tentu Xiang Fan langsung tertarik dengan wajah tuan putri yang menawan dan anggun. Hubungannya dengan Putri Jin Xin sangat baik, bahkan ia sudah menaruh perasaan pada gadis.

Xiang Fan sudah bertekad untuk menjadikannya istri tapi sayangnya 2 tahun kemudian, Kekaisaran Jin malah menyerang Keluarga Xiang karena entah bagaimana informasi tentang harta warisan Keluarga Xiang bocor.

Kaisar Jin yang berada di Alam Raja menggunakan pasukan terkuatnya untuk mengepung Keluarga Xiang.

Hanya karena sebuah benda, hubungan baik antara kedua pihak hancur berantakan bahkan sampai harus menumpahkan darah.

“Gara-gara benda ini.. hanya gara-gara barang ini..” Xiang Fan mengeluarkan sebuah benda berbentuk kubus dengan ukiran wajah di dua sisi kubus tersebut.

Itu merupakan benda warisan Keluarga Xiang yang selalu di jaga. Benda itu hanya bisa di miliki oleh para Patriak saja, melalui beberapa ritual pewarisan, benda itu bisa di gunakan oleh Patriak berikutnya.

Ayah Xiang Fan pernah menceritakan jika benda itu memiliki banyak sekali teknik di dalamnya. Dengan melakukan cara tertentu, para Patriak bisa mendapatkan teknik yang paling cocok untuknya.

Karena itulah teknik andalan para Patriak Keluarga Xiang selalu berbeda karena mereka mendapatkan teknik-teknik yang berbeda-beda dari kubus tersebut. Setiap teknik juga merupakan teknik kelas atas yang sangat langka di Kekaisaran Jin ini.

Jadi wajar saja jika Keluarga Xiang sangat merahasiakan benda tersebut. Kebocoran informasi itu menyebabkan kehancuran Keluarga Xiang.

“Kubus Asura.. jika kau memang memiliki banyak teknik.. apa kau bisa memberi ku teknik yang bisa menyembuhkan ku..” Xiang Fan tidak tau cara mengaktifkan kotak tersebut karena ayahnya belum melakukan ritual pewarisan.

Setelah menunggu beberapa saat, sama sekali tidak ada reaksi dari Kubus Asura. Tubuh Xiang Fan yang semakin lemah membuat tangannya jatuh ke tanah beserta kubus yang masih ia genggam.

“Sialan kalian.. Kekaisaran Jin..” Xiang Fan mengingat kedua orang tuanya yang terbunuh serta seluruh keluarganya. “Jika aku masih bisa hidup setelah ini.. sebaiknya kalian berdoa untuk mati lebih dulu sebelum aku mendatangi kalian.”

Mata Xiang Fan mulai menutup, ia benar-benar kehabisan banyak darah, nafasnya semakin melemah.

Sebelum nafas Xiang Fan benar-benar habis, darahnya mengalir pada Kubus Asura. Tanpa ia sadari kubus itu terus menyerap darahnya.

Meskipun Xiang Fan masih bernafas, matanya sudah tertutup hingga ia tidak menyadari jika Kubus Asura mengeluarkan cahaya merah.

Entah kenapa Xiang Fan merasakan pelukan dari belakangnya dengan lembut.

“Ibu...”

Meskipun Xiang Fan tidak melihatnya, ia bisa merasakan pelukan itu sama dengan pelukan ibunya.

“Ayah..”

Selang beberapa saat, Xiang Fan merasakan kepalanya di pegang lalu rambutnya di acak-acak. Itu sama seperti yang ayahnya lakukan dulu.

“Apa akhirnya aku akan bertemu dengan kalian?” Xiang Fan masih tidak bisa melihat apa-apa, sangat gelap seolah ia berada di dasar jurang paling dalam.

“Fan’er, kami akan terus bersama mu, kami akan terus mengawasi mu. Apa pun yang akan kamu lakukan berikutnya, ayah dan ibu akan selalu mendukung mu.”

Kalimat itulah yang Xiang Fan dengar sebelum ia mulai membuka matanya.

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Theofilus Vincent Ericson Wijaya
Cerita ini sangat sangat bagus & menarik
goodnovel comment avatar
Klambi Abang
coba dulu spa tau bagus
goodnovel comment avatar
Joenior Ndapamuri
lanjut kanan Thor ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status